❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋
Allah telah menganugerahkan bermacam-macam keistimewaan dan keutamaan kepada umat manusia, diantara keistimewaan itu adalah hari Jum’at.
Hari Jum'at menjadi hari kebanggaan bagi kita umat Muslim. Mengapa? Karena hari ini merupakan hari yang penuh dengan keberkahan. Ditambah lagi, di bulan yang penuh berkah ini, dapat menambahan keberkahan bagi hidup kita. Tentunya jika kita melakukan ibadah ikhlas karena Allah semata.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah pernah bersabda. "Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jum’at, Sabtu dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk," (HR. Muslim)
Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin untuk berkumpul melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah berfirman, "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (Q.S. Al-Jumu’ah[62]: 9)
Di hari Jum'at ada satu waktu yang tepat bagi kita untuk berdoa dan memiliki kemungkinan besar untuk diijabah, yaitu pada saat setelah Ashar.
Abu Hurairah RA berkata, bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah membicarakan perihal hari Jumat. Beliau bersabda, "Pada hari itu (hari Jum'at) terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba berdiri melaksanakan shalat dan berdoa memohon sesuatu kepada Allah pada waktu tersebut, melainkan Allah pasti akan mengabulkannya." Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menggambarkan singkatnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian Abu Hurairah RA mengatakan bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya, pada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapatkan waktu tersebut kemudian ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan Allah pasti memberinya, yaitu setelah ashar," (HR. Ahmad)
Nabi ﷺ bersabda, "Hari Jumat ada dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah akan mengabulkannya. Oleh karenanya, carilah ia pada saat-saat terakhir setelah shalat ashar," (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Kemudian Ibnul Qayyim berkata, "Menurut pendapat saya, waktu shalat juga merupakan waktu yang dimungkinkan terkabulnya doa. Jadi, keduanya merupakan waktu mustajab, meskipun satu waktu yang dikhususkan di sini adalah akhir waktu setelah shalat ashar. Satu waktu tersebut telah ditentukan dari hari Jumat; tidak maju dan tidak mundur. Adapun waktu shalat, ia mengikuti shalat itu sendiri; maju atau mundurnya. Sebab, dengan berkumpulnya kaum muslimin, shalat, kekhusyuan dan munajat mereka kepada Allah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terkabulnya doa. Dan waktu di mana kum muslimin sedang berkumpul, maka doa pada saat itu sangat berpotensi terkabul. Dengan demikian, semua hadis yang disebutkan adalah sesuai..." (Zadul Ma’ad dengan tahqiq Al-Arnauth [2/394])
Mengapa hari Jum'at menjadi hari yang diagungkan oleh umat Muslim? Karena di hari itu banyak sekali keutamaan yang luar biasa. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabada, "Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.” Rasul juga bersabda “Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu," (H.R. Ibnu Majah)
Selain itu, hari Jum'at adalah hari besar khusunya untuk para laki-laki yang melaksanakan shalat dzuhur berbeda dari hari-hari sebelumnya, yang sering kita sebut dengan shalat Jum’at.
Hari Jum'at juga merupakan hari dimana dosa-dosa diampuni oleh Allah. "Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at." (H.R. Bukhari)
Selain itu juga, orang yang berjalan untuk shalat Jum’at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya; setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa. Rasulullah bersabda, "Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah." (H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah)
Tetapi, masih ada yang suka melakukan kesalahan dalam melakukan shalat Jum'at. Inilah beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh para jama`ah di dalam melakukan shalat Jum`at:
1. Tidak ikhlas dalam melakukan shalat Jum’at, melainkan hanya ikut-ikutan. Hal ini tampak di dalam sikap-sikap sebagian jama`ah yang dapat kita lihat pada saat datang dan berada di masjid, yakni terkesan asal-asalan dan tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan adab-adab shalat Jum’at.
Laksanakanlah shalat Jum’at dengan penuh ketenangan, konsentrasi dan sepenuh hati, bukan berjalan dengan cepat-cepat, karena berjalan dengan cepat untuk shalat itu dilarang. Al-Hasan Al-Bashri berkata, "Demi Allah, sungguh maksudnya bukanlah berjalan kaki dengan cepat, karena hal itu jelas terlarang. Tapi yang diperintahkan adalah berjalan dengan penuh kekhusyukan dan sepenuh hasrat dalam hati." (Tafsir Ibnu Katsir : 4/385-386)
2. Tidak mandi dan tidak mengoles minyak wangi untuk datang ke masjid. Bahkan ada yang baru mematikan rokoknya pada saat akan masuk ke dalam masjid, padahal bau busuk rokok yang keluar dari mulut si perokok akan mengganggu kekhusyu'an shalat orang lain. Imam al-Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim berkata, "Termasuk dalam katagori bawang adalah segala sesuatu yang berbau tidak sedap." Ibnu al-Murabith kemudian mengatakan, "Termasuk juga orang yang mulutnya berbau busuk."
3. Tidak mengenakan pakaian khusus untuk shalat Jum`at. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, "Alangkah baiknya kalau seorang di antara kamu membeli pakaian khusus untuk hari Jum`at selain pakaian kerjanya." (Abu Daud dan Imam Malik). "Pakailah pakaian yang berwana putih, karena ia merupakan sebaik-baik pakaian kalian." (Imam Ahmad).
4. Berleha-leha untuk datang ke masjid, bahkan tidak masuk ke dalam masjid kecuali setelah imam naik mimbar. Jika berada di masjid ia sangat gelisah dan ingin cepat-cepat keluar, seperti burung di dalam sangkar; ia lebih suka datang terakhir dan keluar dari masjid paling cepat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan betapa besarnya pahala orang yang datang lebih dini ke masjid untuk shalat Jum`at, seraya bersabda, "Apabila hari Jum`at, maka pada setiap pintu dari pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat orang yang masuk (secara berurutan). Lalu apabila imam sudah duduk di atas mimbar mereka pun menutup buku catatannya dan masuk (ke masjid) turut menyimak nasihat (khutbah). Perumpamaan (pahala) orang yang datang lebih awal adalah seperti (pahala) orang yang berkurban seekor unta, kemudian yang datang berikutnya seperti berkurban seekor sapi, dan yang datang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban seekor domba, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah seekor ayam, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah sebutir telur." ( HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Maka, maha merugi orang-orang (terutama kaum laki-laki) yang melalai-lalaikan shalat Jum'at..
Banyak sekali keutamaan-keutamaan di hari Jum'at ini; wafat pada malam hari Jum’at atau siangnya adalah tanda seseorang wafat dengan husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru, bahwa Rasulullah bersabda, "Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur." (H.R. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani)
Selain itu juga, sedekah pada hari Jum'at ternyata lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya. Ibnu Qayyim berkata, "Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya," Hadits dari Ka’ab menjelaskan, "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya," (Mauquf Shahih).
Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda, "Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at. (karena) Pada hari ini Adam diciptakan. Hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at."
Subhanallah.. Begitu besar dan pentingnya hari ini bagi kita. Dan tau ngga sih? Ada sebuah waktu yang Allah janjikan, jika seorang hamba bisa menemukannya dan berdoa pada waktu tersebut, maka Allah pasti akan mengabulkan apapun permintaan yang dipanjatkan olehnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda, "Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya sedangkan ia dalam keadaan berdiri shalat memohon sesuatu kepada Allah, melainkan akan Allah berikan padanya."
Jadi, masih mau nyia-nyain hari Jum'at?
Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.. Aamiin. Please make this Friday on Ramadan to the fullest! Selamat hari Jum'at! o:-)
No comments:
Post a Comment