Showing posts with label Oh Indonesia!. Show all posts
Showing posts with label Oh Indonesia!. Show all posts

Hukum Mati Koruptor


Ay, Dorkies! Udah lama kita ngga ngebahas tentang Indonesia kita tercinta ini. Well, what's happenin' now? Kalo kita ngomongin tentang korupsi sih emang gabakal ada abisnya. Abisnya itu kalo kita HUKUM MATI PARA KORUPTOR! Agree?

Kalo inget-inget gimana kebal dan bekunya nurani bangsa ini, jelas penegakan hukum ala-ala Polisi, Jaksa, maupun KPK udah ga bakal ada ngaruhnya lagi. Penegakan hukum yg mengandalkan bunyi Ayat dan Pasal malah melahirkan bisnis Pasal/Ayat itu sendiri. Itu membuat penegakan hukum sama aja kaya "WANIPIRO".  Yg dibutuhkan bangsa ini sekarang penegakan keadilan.

Keadilan itu soal RASA bukan soal AYAT/PASAL. Makanya itu keadilan punya dimensi Moral, Politik, Sosial, Agama, Budaya, dll. Buat kasus Indonesia sekarang yg udah darurat hukum dan darurat keadilan, maka dimensi sosial politik demi keselamatan negara mesti jadi pertimbangan utama. Penerapannya harus bisa REVOLUSI dalam penegakan keadilan/hukum.

Ada cara terbuka; misalnya keluarin aturan sebagai terobosan hukum bahwa sekarang KORUPTOR BISA DIHUKUM MATI/GANTUNG! Habis itu harus ada 10 orang yg jadi sample.

Ada juga cara tertutup; misalnya semacam PETRUS (Penembakan Misterius) terhadap terdakwa dan hakim yg memutuskan perkara dengan hukuman ringan, padahal publik tau yg bersangkutan itu bersalah besar. Ya semacem “street justice” terbatas gitudey.

Ini sama aja kaya metode "Shock Terapi Hukum", yg mestinya berkala dilakukan oleh bangsa yg pengen berubah. Diawal era Soeharto berkuasa pernah ada MAHMILUB (Mahkamah Militer Luar Biasa) buat mereka yang diduga G30S/PKI. Bukti-buktinya emang masih lemah, tapi kenyataannya banyak yg dihukum/eksekusi tanpa bukti yg jelas. Sekarang bukti-bukti nyata yg udah jelas bertaburan, tapi GAK ADA YG DIEKSEKUSI.

Koruptor tetap leluasa ikut debat politik dan jadi bagian dari kekuasaan. Gue emang bukan ahli hukum. Bahkan guepun bukan anak hukum. Tapi nurani keadilan dalem batin harus tetep terus menyala. Who’s with me, raise your head up, open your eyes widely, and start to see the truth!

Hukum korupsi di dunia itu setau gue, kalo di China&UK ditembak mati, di US ditembak 100kali, di Arab dipotong lehernya, di Malaysia digantung, dalam Islam bakalan dipotong tangannya tapi kalo di Indonesia dipotong masa tahanannya.. Kalo kata Suhada Rati Muda sih, "korupsilah selagi sempat".

Semuanya pada korupsi, sampe ke pemimpinnya pun juga korupsi. Jelas, dengan begitu mereka saling melindungi dan udah ga ada lagi yg takut sama hukum, apalagi sama Tuhan. :-)

Bendera setengah tiang untuk diskriminasi penegakkan hukum di Indonesia.

Gue inget pernah baca tentang KPK yg harus dibubarin 5tahun lagi. It said,
● KPK adalah lembaga SEMENTARA yg dibentuk karena lembaga hukum kaya Kejaksaan / Kepolisian dianggep GAK MAMPU buat melakukan penegakan hukum.

● Kesementaraan/kedaruratan status KPK mengandung pesan tersirat kalo KPK itu BUKAN lembaga permanent, karena itu terkandung pesan “bekerja cepat, bekerja tuntas, menimbulkan efek jera luar biasa, menimbulkan rasa takut luar biasa bagi mereka yg berniat korupsi, mengurangi jumlah dan kualitas korupsi secara siginificant.” Dengan kata lain KPK adalah “pedang ‘terhunus’ yang siap membabat tuntas korupsi”, sehingga siapapun takut dan jera akan korupsi.

● Pada saat yg bersamaan, institusi kepolisian dan kejaksaan berbenah diri menyambut dampak kerja KPK, dimana Kepolisian/Kejaksaan siap nerima mandat lagi buat jadi lembaga yg nerusin hasil positif kerja KPK, dan kepolisian/kejaksaan itu sendiri bisa dapet kepercayaan lagi sebagai PENEGAK HUKUM. Pada situasi tersebut, KPK secara perlahan ‘fading away’ dari panggung penegakan hukum dan meng-estafetkan penegakan hukum ke Kepolisian/Kejaksaan. Dengan kata lain, KPK udah bisa dibubarin/membubarkan diri.

● Maka dari itu, harus ada KOMITMENT BERSAMA antara Pemerintah, DPR, KPK, Kepolisian, Kejaksaan, dan MA, buat menyepakati batas waktu kapan KPK bakal dibubarin sebagai konsekuensi dari kedaruratan/kesementaraan KPK. I suggest, at least 5 years. Agree? Yup, dengan gitu mulai sekarang KPK nyusun target “revolusi penegakan hukum memberantas korupsi” yg akan nimbulin efek jera luar biasa sebagai bagian dari program Shock Therapy Hukum. Diusulkan terobosan hukum dari MA, supaya ngeluarin fatwa atau edaran bahwa KORUPTOR BISA DIHUKUM MATI. Segera setelah itu, Hakim Tipikor membuat keputusan sebagai “sample” puluhan koruptor yg dihukum mati (dengan catatan proses hukum dijalanin dengan benar, bukan tebang pilih, bukan order politik, benar-benar karena kejahatan korupsi).

● Dengan begitu KPK bisa diukur kinerjanya, gak jadi arena permainan politik kaya yang selama ini kita curigai, gak jadi arena dugaan asing yang juga ikut bermain, gak jadi sarang fitnah, gak jadi tempat buat produksi proyek “wanipiro”, gak jadi tempat buat produksi kekisruhan dan adu domba, dan yang menyebabkan KPK kaya jadi arena tempat saling merusak citra yang ga produktif bagi pembangunan karakter bangsa.

● Suatu saat kalo kepolisian/kejaksaan dirasa gagal lagi setelah pembubaran KPK, maka bisa aja KPK dihidupkan kembali. Jadi KPK bakalan muncul bagaikan dewa dengan motto: “Aku lihat, aku datang, aku tumpas sampai mencret!”. Bukan kaya sekarang, “pedang di ayun-ayun sambil bermain mata untuk memilih calon korban.” That just…sucks. You know.
Sekali lagi, gue emang bukan ahli hukum, cuma masih sensi aja sama keadilan di Indonesia. Karena yang kita perjuangkan adalah KEBENARAN, maka kita tidak akan takut pada KEKUASAAN. Tidak akan tunduk pada KEADAAN, dan tidak pasrah pada KETERBATASAN. #BenaziauntukRevolusiIndonesia. Who's with me?

Enjoy Pemilu 2014

Dear Dorkies, if you're still here... (analytics tells me you are, which is very comforting), today i wanted to discuss with ya pals about what'll happen at 9 July, that's mean next Wednesday. As Indonesian peoples know, we will choose our next President or usually known as "Pemilu". There's A LOT of conflict during their campaign period. Presiden nya sih ga masalah gue rasa, yg bermasalah tuh pendukung-pendukungnya ini. Gatausih ya mungkin emang itu yg disebut dengan "kampanye" atau "nyari ribut". Itu 2 hal yg menurut gue berbanding terbalik tapi bersebelahan gitu kalo udah kampanye gini...(you know what i mean-_-). Ngomong-ngomong tentang kampanye, pemilu dan Presiden; sebelumnya gue pengen minta maaf dulu sama kalian semua kalo misalkan gue ngomong disini apa adanya dan kalo seumpamanya ada kata-kata ATAU bahkan dari pemikiran gue yg ga kalian suka. Karna disini gue ngepost bukan buat kalian suka apa engga, tapi buat kalian sadar dengan apa yg udah kalian lakuin selama ini dari sudut pandang gue pribadi. Atas nama Benazia Arsyi Syafira, gue minta maaf kalo ada salah-salah kata yg bikin kalian ga suka, tapi balik lagi, gue ga ada pikiran buat kalian bakal suka apa engga, tapi gue cuma pengen membahas apa yg ada di otak gue selama ini tentang semua hal menuju Pemilu 2014.
Hal pertama yg pengen gue bilang adalah.....please stop kampanye kalian di media sosial.. Gue udah cukup tau kok siapa yg mau kalian pilih dan gue ga peduli, oke? Please stop kampanye kalian yg jatohnya malah jadi kaya "black campaign". Dan gue juga ga peduli, sumpah ga peduli sama sekali sama siapapun artis yg juga punya pilihan yg sama dengan apa yg kalian juga mau pilih. Sumpah gue ga peduli sama sekali. Beside, gue juga selalu beranggapan kalo toh artis juga sama-sama aja manusia biasa yg punya tempat special dan emang sering muncul aja di televisi media pembodohan itu. Toh juga akhirnya hak pilih mereka sama sama aja kan tetep keitung cuma 1 suara. Gue ga iri kok, demiAllah gue ngomong kaya gitu bukan berarti gue iri sama mereka. Gue malah bersyukur gue cuma "manusia biasa", toh ujung-ujungnya juga banyak mudaratnya kan? Dan lagi, gue juga bingung dengan maksud kalian ngeshare-ngeshare foto-foto yg bersifat kampanye-kampanye kalian itu, dengan embel-embel "dia aja milih nomer blablabla, masa kamu engga?" demi apapun gue pengen muntah tiapkali ngeliat ada orang ngepost kaya gitu. :-) Well, kita semua kan tau masing-masing dari kita punya hak pilih masing-masing, dan gue rasa juga semua orang udah tau kok siapa capres-capres mereka, dan udah cukup muak juga ngeliat iklan-iklan di tiap-tiap channel yg isinya muka mereka semua. Belom lagi di tiap jalan di negara ini juga kayanya udah banyak banget gitu ya muka-muka mereka yg gue rasa malah nyampah dan makin bikin Indonesia, terutama Jakarta, keliatan kumuh dengan vynil-vynil itu. Yaudahlahyaaaa, toh juga balik lagi kan semua udah Allah yg ngatur dan Allah udah punya naskah dan tinggal gimana kita-nya aja yg menyebarkan kebaikan capres kita, BUKAN malah ngejelek-jelekin capres yg lainnya.
Mungkin di post-an gue kali ini gue bakalan lebih banyak "bingung" nya, karna emang gue gapernah ngerti sama apa yg orang lain pikirin. Gue bingung sama orang yg udah ngebelain 'jagoan' nya itu bahkan ada yg sampe berantem lah, ngadu bacot lah, ngebangga-banggain banget lah, atau apalah. Pernah gaksih ngebayangin seberapa malunya kalo orang yg udah di jago-jagoin, udah di bela-belain sampe mau mati ada kali, eeeeh terus yg di jagoin itu kalah gitu. Haduuuh, kebayang gak tuh malunya kaya gimana? Haha udahlah makanya kalo ngebelain orang itu yaudah biasa-biasa aja gitu. Ceritain kebaikannya, ceritain juga keburukannya, tapi ceritain keburukannya yg BERDASARKAN KISAH NYATA ya. Jangan cuma ngandelin pendapat orang-orang yg emang mungkin juga sependapat sama pikiran lo. Pokoknya ada plus-minus nya lah. Toh kita semua tau kan disini posisinya kita mau cari PEMIMPIN dan bukan cari NABI yg posisinya harus sempurna lahir dan batin. Sekarang ginideh, semua manusia, dan gue yakin lo juga (kalo lo manusia), pasti lah punya cerita masa lalunya masing-masing. Dan terlepas dari itu semua, pasti lo juga kan pernah ngelakuin kesalahan. Emang mungkin menurut lo kesalahan itu ga ada apa-apanya lah, tapi belom tentu menurut Allah kesalahan yg lo nilai kecil itu bener-bener kecil juga kan di mata Allah?
Sekarang gini, kita kan cuma tau tentang cerita masa lalu mereka dari mulut ke mulut kan? (Kecuali kalo emang bapak lo atau orang terdekat dari keluarga lo itu kenal baik sama capres-capres ini). Kita kan ga pernah tau kalo mungkin ada "musuh dalam selimut". Siapa tau yg udah kalian bangga-banggain selama ini sebenernya pengkhianat yg malahan bakal ngejual negara ini ke bangsa lain. Apasih yg kalian tau tentang masa lalu mereka? Gue percaya tentang cerita masa lalu mereka kalo emang gue tau sumber dari cerita itu bener-bener dari sumber yg terpercaya dan bukan cuma dari kabar burung, udah gitu belom lagi kalo "burung" nya itu burung-burung bangke ye kan.
Oke sekarang gue bakalan bikin topiknya lebih menyempit. Mungkin emang kedengerannya di awal-awal tadi gue bakalan golput. Dulu juga kayanya gue udah 'bersikekeh' banget pengen golput dengan alasan yg standard, "semua pemimpin sama, sama-sama ga ada yg bener". Tapi alhamdulillah untung masih dikasih waktu 3bulan gitu yaa buat mikir-mikir lagi dan mengenal lebih dekat tentang siapa capres-capres Indonesia yg judulnya "inshaAllah akan memajukan bangsa". Sekarang gini, kita akan ngebahas tentang apa yg selama ini gue liat di media-media sosial. Entah itu di path, atau bahkan di twitter (maap udah jarang buka pesbuk-_-). Ini mengenai tentang tuduhan terhadap Prabowo atas kasus penculikan tahun 1997-1998. Pertanyaannya gini, apasih yg kalian bener-bener tau tentang kasus itu? Apa yg buat kalian yakin banget kalo Prabowo itu adalah dalang dari kasus penculikan itu? Apa yg buat kalian bisa jadiin itu sebagai bahan "kampanye hitam" kalian? I warn you guys, kalo emang mau ngebangga-banggain jagoan kalian dengan cara ngebahas kejelekan lawannya, mbok ya CARI TAU DULU INFORMASI TENTANG CERITA YG SEBENERNYA. Jangan lah main asal tuduh aja! Norak tau gak jatohnya. Sekarang ginideh pemikiran simplenya aja, mau gaksih lo dituduh melakukan sebuah tindak kejahatan, padahal sebenernya lo adalah pahlawan pembela kebenaran? Ha-ha ya, kedengerennya emang drama banget. You may laugh, but that's the truth. Tapi ya mau gimana lagi, sejarah udah diputer-balikin dan cuma sebagian orang yg tau gimana cerita aslinya DAN cuma sedikit orang yg mau cari tau tentang gimana sejarah aslinya. Kebanyakan yg kita tau sekarang, orang-orang yg ngedukung rival Prabowo cuma ngikut-ngikut doang dan cuma iya-iya aja dengan apa yg sesamanya bilang tanpa mau cari tau dulu tentang cerita sebenernya sebelum main asal tuduh dan bertindak jadi sok "pembela HAM". Yaa gitulah kampanye kotor menurut pandangan gue. Kampanye yg maunya jagoannya selalu bener dan merasa paling sempurna. Jangan mau jadi korban media. Jangan cuma bisanya nuduh orang tanpa mau tau gimana cerita yg sebenernya bener-bener terjadi. Jangan cuma cari informasi dari orang yg sependapat sama lo, cari juga informasi dari yg beda pendapatnya sama lo. Karna gitu emang cara terbaik menurut gue buat cari informasi yg sebenernya. Bahkan terkadang berita yg disiarin di tv juga ga sepenuhnya bisa dipercaya.
Buat yg suka ngebahas tentang kasus penculikan yg DITUDUH atas ulah Prabowo, coba gue pengen nanya lagi sama kalian, ada gaksih bukti nyata nya? Sekarang gini deh, gue disini bukannya pengen sok pinter atau apalah tentang politik. Coba tolong mulai bedain ya mana yg "sok pinter" sama mana yg "emang tau". Kebetulan kemaren ini gue ngirim email ke salah seorang penulis buku terfavorite gue, yup kalo kalian baca postan-postan gue sebelum-sebelum ini pasti kalian tau siapa dia. Penulis favorite gue ini adalah om Rizki Ridyasmara yg nulis buku The Jacatra Secret, The Codex, The Escaped, dan masih banyak lagi karyanya yg lain. Gue ngirim email ke om Rizki dengan tujuan pengen menanyakan cerita sesungguhnya yg terjadi pada saat itu dan juga nanyain kenapa om Rizki ini yakin banget buat milih Prabowo untuk jadi Presiden Indonesia, dan inilah jawaban dari om Rizki yg bikin gue amazed dan makin makin banget lah pokoknya sama om Rizki Ridyasmara ini<3 "...Ceritanya panjang banget dan alhamdulillah di tahun 1997-1998 itu saya berada di pusaran elit yang gak jauh-jauh amat sama Prabowo, Wiranto, dll. Jadi saya tahu kisah sebenarnya. Ketika itu, terjadi pertarungan antar kelompok untuk bisa berkuasa setelah Presiden Suharto yang sudah semakin sepuh. Mereka yang bertarung adalah Kubu Jenderal Benny Moerdhani yang mewakili kekuatan Katolik-Sekuler dan Kubu Jenderal Wiranto yang diam-diam bernafsu ingin juga berkuasa namun tidak punya nyali utk melawan Benny cs. Adalah seorang Prabowo, The Rising Star dalam TNI, yang berani melawan Benny Moerdhany. Prabowo-lah yang berjasa 'menghijaukan' tubuh TNI. Sebelumnya, sajadah
saja diharamkan oleh Benny berada di Mabes TNI. Namun Prabowo berani melawan ini bahkan sukses menghantarkan jenderal-jenderal 'Hijau" ke posisi yang strategis. Dahulu, hanya jenderal non muslim yang bisa memegang posisi strategis. Sayangnya, Wiranto, salah seorang perwira yang karirnya dibantu oleh Prabowo hingga dipercaya menjadi ajudan Suharto, diam-diam merencanakan strategi menyingkirkan Prabowo. Dihembuskanlah isu jika Prabowo hendak melakukan kudeta dan isu-isu negatif lainnya. Wah pokoknya panjang deh ceritanya. Sebagian kisahnya bisa dibaca di FB Prabowo dan gerindra yang sekarang banyak bertebaran di dunia maya. Soal kenapa saya pilih Prabowo, pertimbangannya sederhana. Saat ini Indonesia dalam keadaan lemah, pejabatnya banyak yang korup, utang menggunung, dan tidak punya harga diri di mata asing. Prabowo-lah orang yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang tidak sederhana seperti ini. Kalau Jokowi, dia sama sekali tidak punya kemampuan untuk ini. Mengurus Solo dan Jakarta saja tidak benar, sudah gitu banyak bohongnya. Benar kata Jusuf Kalla, jika Jokowi jadi presiden RI, maka hancurlah negara ini. Apalagi Jokowi itu seorang Syiah, ini dikatakan secara terbuka oleh Erita, isteri Kang Jalal, nabinya kaum Syiah Indonesia, di FB milik dia (coba aja gugel: Jokowi syiah erita). Selain itu orang-orang dibelakang Jokowi juga bermasalah, dari Luhut Panjaitan dan Hendro yang merupakan anak emas Benny Moerdani, hingga kaum syiah, homo, lesbian, sekuler, JIL, dan sebagainya. Leadership Jokowi lemah, dia akan takluk pada banyak kepentingan di belakangnya yang merupakan orang-orang yang lebih kuat dari seorang Jokowi. Sangat beda dengan Prabowo. Walau di belakang seorang Prabowo banyak juga orang2 yang bemasalah, tapi seorang Prabowo itu tegas, berani, dan punya integritas. Prabowo tidak bisa disetir oleh kepentingan-kepentingan jahat, siapa pun dia. Dan orang-orang juga tahu jika Pabowo itu tidak akan segan-segan menghukum siapapun yang bersalah. Dia orang yang kuat, cerdas, dan berani..." sebelumnya terimakasih banyak om Rizki yg udah mau bales email saya, aduh ini bahagia banget loh saya emailnya dibales sama om. :3 Dan juga buat jawabannya yg alhamdulillah bikin tambah ilmu banget. Sukses terus om! Terutama buat film Jacatra Secret yg saya ga sabar banget buat nunggu ditayangin. ;D (@Ridyasmara)
Betul kata JK, “Hancur negara ini kalau Jokowi dicapreskan.” Tapi masih ga abis pikir, walaupun udah tau negara ini bakal ancur kalau Jokowi dicapreskan, eeh… malah dia juga ngedukung kehancuran negara ini dengan menjadi wakil Jokowi. Bahkan harus rela ngebayar mahar 10 trilyun rupiah (Kata Sabam Sirait). Oke, jadi sekarang udah tau kan gimana cerita yg SEBENER-BENERNYA terjadi dibalik tragedi penculikan '98? Beside, masalah ini kan udah berlalu 16tahun lamanya. Yg bikin bingung adalah, kenapa baru kalian bahas lagi masalah ini sekarang? Bukankah itu jadinya malah kaya kampnye hitam? Kenapa ga kalian menuntut HAM dari dulu? Apakah baru pada peduli sekarang? Apakah cuma sampe sebatas "masa pemilu" aja kalian bakal ngebahas masalah tragedi '98 ini? Dan seterusnya kalian sendiri kan yg bakal ngelupain masa-masa itu? Gue sadar, gue sadar banget pas tragedi itu terjadi gue cumalah sekedar bocah 1tahun yg bahkan ga ngerti apa-apa. Tapi ini karna keingintau-an gue tentang sejarah dan gue peduli pas jaman-jaman reformasi pada saat itu. Gue emang ga ngerasain dan alhamdulillah gapernah dan jangan sampe ngerasain gimana kejamnya masa-masa itu. Masa-masa dimana ditiap tempat rawan penjarahan, banyak banget perempuan yg diperkosa dan jadi tindak kekerasan seksual yg marak banget terjadi dijalanan. Gimana perjuangan para mahasiswa ber-revolusi dan pengorbanan mereka membela HAM. Oke I just realized i ever posted a post about '98 tragedy. Here's a link to my post if you haven't read that yet (just in case you tell me you're care about the history of Indonesia) -> http://arsyiarsyo.blogspot.com/2013/11/oh-indonesia-pt-2-student-movement.html . Intinya sih, cuma Allah yg tau mana yg salah dan mana yg bener. Gue tau awalnya mungkin gue kedengeran kaya ga dukung keduanya, cuma setelah melalui beberapa perhitungan, inshaAllah gue udah yakin banget dengan siapa yg bakal gue pilih dan ini yg semakin bikin gue yakin dengan keputusan gue (just click the link fellas) : "Kenapa Prabowo 'Ditakuti' Oleh Sebagian Jenderal" by: @TM2000Back . Gue ga ada niatan sama sekali buat nuntut kalian dukung Prabowo atau apalah. Gue bahkan ga peduli siapa yg bakalan kalian pilih buat tanggal 9 July nanti. Kalo kalian juga sependapat sama gue dengan pilih Prabowo ya alhamdulillah, kalo kalian pilih Jokowi ya yaudah gitu mau diapain. Kalopun seumpamanya nanti pada akhirnya Jokowi yg akan menjabat jadi Presiden RI, demiAllah gue akan terus ngebela Prabowo sampe kapanpun juga. Kalo kalian nanya kenapa, karna menurut pendapat gue pribadi, Indonesia itu butuh sosok seorang yg berlatar belakang militer. Dan Prabowo adalah jawabannya. Oke sebelumnya gue bukannya mau kampanye atau apalah disini, gue cuma mau nyampein pendapat gue dan apa yg ada di pikiran gue tentang Prabowo. Berdasarkan cerita dari om Rizki dan berdasarkan dari sejarah yg selama ini gue baca, gue tau Prabowo itu adalah sosok yg tegas, terutama karna dia adalah Jendral dan kita tau sendiri gimana tegasnya seorang Jendral itu di didik. Karna ketegasan dan keberanian seorang Prabowo itulah yg pada akhirnya mengungkap sebuah kebenaran. Inilah sosok pemimpin yg selama ini Indonesia butuhkan, seorang pemimpin yg akan dibenci oleh bangsa lain seperti pesan amanah dari Presiden pertama kita, Soekarno, "Ingatlah.....Ingatlah.....Ingat pesanku lagi; Jika engkau mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, atau dicacimaki bangsa asing, karena itu yang benar. Pemimpin tersebut akan membelamu diatas kepentingan asing itu. Dan janganlah kamu memilih pemimpin yang dipuji-puji asing, karena ia akan memperdayaimu." Kita tau gimana perjuangan seorang Jendral membela Tanah Air bahkan dengan harus mengorbankan nyawanya atas bangsa asing yg mau menjajah bangsa kita, karna emang itu adalah kewajibannya. Tapi dari situlah kita tau yg mana yg harus jadi pemimpin.
Beda Prabowo, beda juga Jokowi. Menurut gue Jokowi belom pantes buat jadi seorang Presiden. Janganlah rakus. Di Solo belom kelar, di Jakarta pun juga. Gue yakin banget ini kalo ada jabatan yg lebih tinggi dari Presiden di Indonesia, 2 tahun baru ngejabat pasti dia udah nyalon lagi biar dapet jabatan yg lebih tinggi lagi dari Presiden. Coba aja kalo Jokowi udah kelar jadi Gubernur DKI dan udah punya hasil nyata membuat Jakarta lebih baik, gue pasti bakalan bikin pertimbangan untuk memilih Jokowi jadi Presiden. Jokowi, seperti yg kita liat di media-media, orangnya sabar, ramah, peduli sama lingkungan dengan nunjukin kalo dia mau terjun langsung ke lokasi. Tapi bukan itu yg kita butuhin, kita butuh sebuah hasil nyata. Hasil dari apa yg udah dia lakuin selama masuk-masuk ke got, dan yg lainnya. Dan gua yakin itulah yg semua rakyat Indonesia butuhin. Awal-awal Jokowi jadi Gubernur juga gue percaya kalo sosok seorang Jokowi akan membuat perubahan nyata dari apa yg dia lakuin. Tapi kok makin kesini makin ngerasa ada yg salah sama Jokowi, dan makin kesini juga makin kurang gitu respect buat Jokowi. Gua ga butuh omongan, gua butuh bukti. Gue disini berbicara atas nama Benazia Arsyi Syafira, 17tahun, calon mahasiswi dan berdasarkan dari pemikirannya pribadi. Bukan sebagai tim sukses atau apalah yg untuk bertujuan memajukan pihak lain. Gue berbicara untuk mengatakan sebuah kenyataan yg emang menurut gue patut buat diungkapkan. Gue juga gamau terlalu ngebanggain Prabowo, karna gue juga masih butuh bukti dari hasil kepemimpinannya kalopun nanti Prabowo yg akan menjadi Pemimpin Indonesia. Tapi untuk sekarang ini, inshaAllah gue yakin sama apa yg gue pilih. Beside, inilah sosok pemimpin yg selama ini gue impi-impikan. Sosok seorang pemimpin berbasis Jendral, yg selalu gue bayangkan akan menjadi 'the next' Jendral Revolusi seperti sosok para pahlawan-pahlawan kita yg terdahulu, yup, sosok ketujuh Jendral Revolusi yg sampe sekarang dan akan terus jadi inspirasi tersendiri buat gue.
Disisi lain juga gue menghitung-hitung berdasarkan pertimbangan pada sisi keagamaannya. Gue ga bermaksud SARA, tapi seperti yg om Rizki juga bilang, Jokowi itu adalah Syiah, dan kita (terutama umat Muslim) tau kalo Syiah itu adalah ajaran agama yg mengatas-namakan Islam yg bener-bener akan di laknat sama Allah di akhirat kelak. Dan juga Ayahnya adalah seorang Komunis dan lagi istrinya bergabung dengan kelompok Freemasonry. Oke okeeee, balik lagi seperti apa yg gue bilang, emang disini kita posisinya buat cari pemimpin, bukan cari nabi. Tapi tetep aja kan, siapa sih yg mau dipimpin seorang pemimpin yg punya agama ga jelas kaya gitu? Dan seperti yg gue tau juga, Pemimpin adalah "Imam" buat kita. Dia yg diutus sama Allah kelak untuk mempertanggung jawabkan nasib 253juta++ warga Indonesia. "Kita dukung Jokowi untuk memimpin Jakarta, dan kita dukung Prabowo untuk memimpin Indonesia. Jika dukungan kita seperti ini, dengan seizin Allah Ta'ala, keduanya pasti jadi pemimpin, dan kita tidak perlu berseteru apalagi berpecah belah." -K.H. Muhammad Arifin Ilham. Inget, setelah penutup para nabi (Muhammad SAW) wafat, maka yg wajib kita ikuti adalah para ulama. Kalo mikirin Jokowi adalah seorang Komunis, bisa kebayang sendiri gimana dulu Soekarno dan ketujuh Jendral berjuang melawan Komunis yg mau menguasai Indonesia sampe-sampe ribuan korban keganasan dari Komunis-komunis ini bertebaran diseluruh Nusantara, termasuk ketujuh Jendral itu. Dan sekarang, seperti yg kita liat dan alamin sendiri, sebagian bangsa Indonesia malah bertindak seperti mendukung Komunis untuk kembali dan berkuasa di Indonesia. Inget "Revolusi Mental" yg selalu dibilang sama Jokowi? Itu adalah Revolusi PKI. Astaghfirullahaladzim... Inilah saatnya kalian buat ngebuktiin kalo kalian itu emang bener-bener peduli sama HAM dan kalo kalian emang ga pengen kejadian kaya gitu terulang lagi, bukan cuma jadiin itu sebagai bahan untuk kalian ber"kampanye". We have been warned before. "Jangan sampai kejadian ini terulang kembali" you may want to read about it -> http://arsyiarsyo.blogspot.com/2014/06/gerakan-30-september-g30s-pki.html . Sekali lagi, posisi gue disini bukan buat kampanye, tapi berusaha buat membela kebenaran seperti yg udah pahlawan-pahlawan kita lakuin sebelumnya. Gue disini berdiri atas nama bangsa Indonesia yg sama sekali tidak ingin sebuah sejarah pahit dan kelam terulang kembali di negara ini. Sudah cukup nyawa orang yg ga bersalah melayang akibat ulah konyol kekejaman para Komunis dulu. Kalopun suatu saat seorang Komunis yg harus mempimpin negara ini, gue mau ikut berjuang. Ga peduli meskipun kalian mungkin bakal berfikiran, "alah baru semenit perang juga pasti lo udah mati duluan." gua ga peduli mau seberapa lamapun gue disana buat berjuang, yg penting gue mau mati untuk memperjuangkan sebuah kebenaran. Bukan cuma berdiam-diri dirumah, berlindung, dan ketika semuanya udah lewat, baru gue bakalan protes dan bawa-bawa masa lalu kaya yg semua orang lakuin. Gue gamau jadi orang yg kaya gitu, gue gamau..
Maaf maaf ajanihya sebelumnya, gatau mungkin habis ngepost ini gue bakal diprotes abis-abisan atau gimana, gue juga sadar ini bukan lagi jaman Orde Baru dimana ketika ada orang yg ga sependapat bakal langsung ditembak mati. Toh sekarang udah jamannya Demokrasi, dimana semua orang bebas berpendapat. Beside, semua orang juga sekarang punya hak-nya masing-masing untuk berpendapat. Yaaa meskipun taulah, people nowadays; kebebasan berpendapat hanya untuk mereka yang sependapat. Meskipun gitu, tetep aja cobalah tolong buat ngehargain pendapat sesama rakyat Indonesia. Gue ngehargain kok kalian mau gimana juga ngebanggain jagoan kalian masing-masing. Meskipun kita semua punya pendapat yg berbeda-beda, tapi gimanapun juga gue percaya dibalik perbedaan itu kita punya 1 impian yg sama untuk negri tercinta kita ini. Gue disini berusaha bersikap adil, tapi ya maaf maaf aja kalo misalkan malah buat kalian berfikir sebaliknya. Demi Allah, meskipun gue ngedukung Prabowo, bukan berarti gue ngejelek-jelekin Jokowi. Sekalipun ada kata-kata gue yg sepertinya mengarah kesana, itu juga berdasarkan dari apa yg sebenarnya terjadi dan berdasarkan dari pemikiran gue pribadi dan orang-orang yg menilai hasil kerja dan latar belakangnya. Janganlah karena kebencianmu atau kesukaanmu pada seseorang, menjadikan kamu berlaku tidak adil.
Siapapun yg nantinya akan menang, berjanjilah untuk saling menghargai. Karna dengan saling menghargai, berarti kita juga ikut membantu untuk mewujudkan Indonesia yg damai dan yg pasti tetap menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Siapapun nanti yg akan menang nanti, yg jelas harus bisa membawa Indonesia maju pendidikannya, ekonominya, dan yg paling penting juga agamanya. "Siapapun yg menang, rezeki anda tetap tanggung jawab pribadi anda. Santunlah. Jangan membesarkan kesialan bagi diri sendiri dengan saling menyebar fitnah. Siapapun yg menang, anda harus tetap cari makan sendiri. Utamakan kebaikan bagi diri anda dan keluarga. Siapapun yg menang, hidup anda tetap harus baik." -Mario Teguh.
Tapi inget, kalopun nantinya mereka menyalahgunakan amanah yg udah kita berikan, gue tetep akan melakukan sebuah protes. Udah cukup kita diperbodoh dengan para pemimpin berhati yg ga lebih dari sekedar sampah di bantar gebang. Bangsa yg merdeka adalah bangsa yg mempunyai semangat juang untuk membela negaranya. Inget, kita bukan lagi di jajah sama bangsa asing, dibalik bangsa asing itu juga tercampur tangan-tangan kotor dari bangsa kita sendiri.
Masih ada waktu beberapa jam lagi untuk benar-benar menentukan sebuah pilihan, dan jika waktu itu telah datang, yakinlah dengan apa yg kau pilih. Ini bukan hanya tentang "Sehari untuk 5tahun" ini bisa jadi "Sehari untuk selamanya". Be wise & enjoy Pemilu 2014. #RevolusiSampaiMati #BenaziaUntukIndonesia

Gerakan 30 September (G30S PKI)

Buat kalian para warga negara Indonesia, siapa sih yg gatau tentang sejarah di Tanah Air kita ini? Terutama buat peristiwa yg menurut gue pribadi adalah peristiwa yg paling tragis dari semua peristiwa yg pernah terjadi di Indonesia. Masih inget sama pelajaran sejarah di SD, SMP atau SMA? Well, pasti sekali duakali pernah kan sedikit belajar tentang G30SPKI atau biasa juga disebut dengan Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) dan Gestok (Gerakan Satu Oktober).

Okey sedikit menceritakan kembali sejarah ajanihya.. G30S ini adalah peristiwa yg terjadi pas malem 30 September sampe di awal 1 Oktober, dimana 7 perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam usaha percobaan kudeta yg setelahnya dituduhkan pada Partai Komunis Indonesia a.k.a PKI. Latar belakang dari PKI sendiri ini merupakan Partai terbesar di Indonesia pasca pemilu tahun 1955, dan juga menjadi Partai Komunis terbesar ketiga di dunia, setelah Tiongkok dan Uni Soviet. Sampe tahun 1965 anggotanya berjumlah sekitar 3,5juta, ditambah 3juta dari gerakan pemudanya, 3,5juta pergerakan serikat buruh, 9juta anggota Baris Tani Indonesia, termasuk Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), Organisasi Penulis, dan Pergerakan sarjananya. Sekiranya PKI punya lebih dari 20juta anggota dan pendukung.
Pada 1959, Soekarno menjalankan sistem Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin ini disebut juga Demokrasi Terkelola, istilah buat pemerintahan demokrasi dengan peningkatan Otokrasi (bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh satu orang.) Paham demokrasi ini berdasarkan paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Pancasila sila 4). Paham ini berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong antara semua kekuatan nasional yang revolusioner dengan prinsip Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunisme). Jelas sistem ini disambut hangat oleh PKI yg beranggapan bahwa Sukarno menjalankan sistem Demokrasi Terpimpin karna dia mempunyai wewenang buat persekutuan Nasakom. Pada era Demokrasi Terpimpin ini kolaborasi antara pemimpin PKI menekan gerakan-gerakan independen kaum buruh dan petani karna gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan hasilnya korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. Pada kunjungan Menlu Subandrio (politikus Indonesia yang sangat berpengaruh pada masa pemerintahan Presiden Soekarno) ke Tiongkok, Perdana Menteri Zhou Enlai menjanjikan 100.000 pucuk senjata jenis chung, penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno. Pada awal tahun 1965, PKI yg mempunyai ide tentang Angkatan Kelima (unsur pertahanan keamanan Republik Indonesia yg diambil dari kalangan buruh dan petani yang dipersenjatai) menyarankan hal ini kepada Bung Karno akibat dari tawaran Perdana Mentri RRC. Tapi petinggi Angkatan Darat ga setuju dan hal ini lebih menimbulkan rasa curiga-mencurigai antara militer dan PKI. Dari tahun 1963, kepemimpinan PKI makin lama makin berusaha buat memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dan polisi dan militer. Pemimpin-pemimpin PKI juga mempengaruhi polisi dan tentara dengan slogan "kepentingan bersama" polisi dan "rakyat". Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan polisi dan para pemilik tanah. Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yg menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, ga peduli tanah siapapun (milik negara = milik bersama). D.N Aidit, pemimpin senior PKI, memberikan ceramah kepada siswa-siswa sekolah angkatan bersenjata dimana dia berbicara tentang "perasaan kebersamaan dan persatuan yang bertambah kuat setiap hari antara tentara Republik Indonesia dan unsur-unsur masyarakat Indonesia, termasuk para komunis". Aidit menyatakan dalam laporan ke Komite Sentral PKI bahwa "NASAKOMisasi" angkatan bersenjata dapat dicapai dan mereka akan bekerjasama untuk menciptakan "angkatan kelima". Kepemimpinan PKI tetap berusaha menekan aspirasi revolusioner kaum buruh di Indonesia. Di bulan Mei 1965, Politbiro PKI masih mendorong ilusi bahwa aparatus militer dan negara sedang diubah untuk mengecilkan aspek anti-rakyat dalam alat-alat negara. Dari tahun 1964 sampe menjelang meletusnya G30S, beredar juga isu sakit parahnya Bung Karno. Hal ini meningkatkan kasak-kusuk dan isu perebutan kekuasaan kalo aja Bung Karno meninggal dunia. Tapi menurut Subandrio, Aidit tau bgt kalo Bung Karno cuma sakit ringan aja, jadi hal ini bukan merupakan alesan PKI buat ngelakuin tindakan tersebut. Banyak sebenernya yg jadi faktor terjadinya G30S ini; mulai dari faktor ekonomi yg jadi salah satu sebab kemarahan rakyat atas pembunuhan keenam jenderal tersebut, yang berakibat juga adanya serangan balik terhadap PKI. Ada juga faktor Malaysia; okey sedikit cerita tentang faktor Malaysia ini karna menurut gue ini cerita yg seru. Jadi sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, dimana para demonstrannya nyerbu gedung KBRI, terus ngerobek-robek foto Soekarno, dan membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman yg menjadi Perdana Mentri Malaysia pas itu, dan memaksanya buat nginjek lambang Garuda. Amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak sejak itu. Soekarno yg murka karna hal itu mengutuk tindakan Tunku yg udah nginjek-injek lambang negara Indonesia dan pengen ngelakuin bales dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan sebutan "Ganyang Malaysia". Perintah Soekarno kepada Angkatan Darat buat nge-Ganyang Malaysia ditanggapi dengan dingin oleh para jenderal pada saat itu. Di satu pihak Letjen Ahmad Yani ga pengen ngelawan Malaysia yang dibantu sama Inggris dengan anggapan bahwa tentara Indonesia pas itu ga memadai buat peperangan dengan skala tersebut. Sedangkan di pihak lain Kepala Staf TNI Angkatan Darat, A.H. Nasution, setuju dengan usulan Soekarno karena dia juga ngehawatirin isu Malaysia ini bakalan ditunggangi oleh PKI buat memperkuat posisinya di percaturan politik di Indonesia. Posisi Angkatan Darat pas itu sebenernya jadi serba salah karna di satu pihak mereka ga yakin bisa ngalahin Inggris, dan di lain pihak mereka bakalan ngadepin Soekarno yg ngamuk kalo mereka ga ikut perang. Soekarno yg akhirnya tau kalo tentara Indonesia ga ngedukung dia, ngerasa kecewa dan berbalik mencari dukungan dari PKI buat ngelampiasin amarahnya sama Malaysia. Soekarno, seperti yg ditulis di otobiografinya, mengakui kalo dia adalah orang yg punya harga diri sangat tinggi, dan ga ada yg bisa dilakuin buat ngubah keinginannya meng-ganyang Malaysia. Di pihak PKI, mereka menjadi pendukung terbesar gerakan "Ganyang Malaysia" yg mereka anggep sebagai antek Inggris, antek nekolim (Singkatan dari Neo-Kolonialisme dan Neo-Imperialisme). PKI juga manfaatin kesempatan itu buat keuntungan mereka sendiri, jadi motif PKI buat ngedukung kebijakan Soekarno ga sepenuhnya idealis. Pada saat PKI memperoleh angin segar, justru para penentangnyalah yg menghadapi keadaan buruk; mereka ngeliat posisi PKI yg semakin kuat sebagai suatu ancaman, ditambah hubungan internasional PKI dengan Partai Komunis sedunia. Soekarno juga mengetahui hal ini, tapi dia memutuskan buat mendiamkannya karena dia masih pengen minjem kekuatan PKI buat konfrontasi yg sedang berlangsung karena posisi Indonesia yang melemah di lingkungan internasional sejak keluarnya Indonesia dari PBB (20 Januari 1965). Dari pihak Angkatan Darat, perpecahan internal yang terjadi mulai mencuat ketika banyak tentara yg kebanyakan dari Divisi Diponegoro kesel dan juga kecewa sama sikap petinggi Angkatan Darat yg takut sama Malaysia. Berperang cuma dengan setengah hati, dan berkhianat terhadap misi yg diberikan Soekarno. Mereka memutuskan buat berhubungan dengan orang-orang dari PKI buat ngebersihin tubuh Angkatan Darat dari para jenderal ini. Soekarno juga pernah bilang, "Kamu bisa menjadi teman atau musuh saya. Itu terserah kamu. ...Untukku, Malaysia itu musuh nomor satu. Suatu saat saya akan membereskan PKI, tetapi tidak sekarang." *big applause to these phenomenal man* . Salah satu faktor lainnya juga ada faktor Amerika Serikat (why Murrica-_-), menurut kalangan korban dari insiden ini menyebutkan bahwa Amerika menjadi aktor di balik layar, dan setelah dekrit Supersemar, Amerika memberikan daftar nama-nama anggota PKI kepada militer untuk dibunuh. Tapi sampe sekarang kedua pandangan itu ga punya banyak bukti-bukti fisik. Dan banyak juga isu-isu yg beredar semasa peristiwa ini. Mulai dari isu sakitnya Soekarno, isu adanya Dewan Jenderal yg mengungkapkan adanya beberapa petinggi Angkatan Darat yg ga puas terhadap Soekarno dan berniat buat menggulingkannya. Ada juga isu tentang Dokumen Gilchrist yg namanya diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia, Andrew Gilchrist. Isu ini beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal. Ada juga isu tentang keterlibatan Soeharto. Meskipun sampe sekarang ga ada bukti peran aktif Soeharto dalam aksi penculikan keenam jendral, tapi satu-satunya bukti yg bisa dikonfirmasi adalah pertemuan Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad dengan Kolonel Abdul Latief. Banyak penelitian ilmiah yg udah ngepublikasiin tentang keterlibatan Soeharto dan CIA. Hal ini yg diyakini ngebuat Soeharto jadi pihak yg paling diuntungkan dari peristiwa G30S ini. Resolusi Dewan Jendral memang ada. Dewan Jendral sendiri adalah nama yang ditujukan untuk beberapa Jenderal yang diduga akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno. Beberapa orang Jendral pada saat itu sedang merencanakan untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno dan mengambil alih kekuasaan. Disisi lain, Soeharto mengetahui tentang adanya resolusi Dewan Jendral dan mengetahui bahwa PKI akan melancarkan aksi untuk memberantasnya. Tapi dia cuma diem. Soeharto juga punya kepentingan kalo PKI berhasil. Kepentingan Soeharto sebenarnya adalah supaya dia mulai dianggep penting dan kembali diperhitungkan di negeri ini, sehingga dia bisa mendapat jabatan yang lebih penting dari jabatan yang dia pegang saat itu. Dia biarkan PKI melakukan aksinya dengan membunuh para perwira tinggi TNI yg emang megang jabatan penting di Indonesia. Dengan demikian akan semakin berkurang saingan bagi Soeharto buat ngeraih jabatan yg lebih tinggi dan lebih penting dari sekedar panglima Kostrad. PKI terus menyebarkan doktrin bahwa pemberontakan itu identik dengan kekejaman. Doktrin yang dilontarkan PKI terhadap rakyat itu akhirnya berhasil membakar darah rakyat yg saat itu juga lagi dirundung duka mendalam dan berkepanjangan akibat dari ga stabilnya perekonomian di sebuah negara masih terbilang muda saat itu. Akhirnya PKI berhasil dapet restu dari rakyat yg udah didoktrin abis-abisan buat menumpas para jendral yg terlibat dalam Resolusi Dewan Jendral. PKI sendiri punya kepentingan dalam penumpasan ini. PKI adalah pendukung terkuat Soekarno, dan sebaliknya juga Soekarno adalah pendukung terkuat PKI demi sebuah image bagi dunia internasional bahwa Indonesia ga mudah dipengaruhi Amerika. Emang pada dasarnya juga Soekarno lebih suka sistem politik sosialis demokratik seperti yg diajarin Uni Soviet, yaitu pemerataan. Karna takut kehilangan dukungan dari Soekarno, PKI langsung gerak cepet buat numpas Dewan Jendral sebelum Dewan Jendral ini menggulingkan Soekarno. Para pimimpin PKI melakukan rapat tentang aksi yg bakal mereka lakuin. Sedikitpun mereka ga menyinggung nama Soeharto karna emang Soeharto saat itu bukan siapa-siapa. Dia ga lain hanyalah seorang prajurit TNI berpangkat tinggi yg ga diperhitungkan dan bahkan ga penting sama sekali. Makanya ketauan banget kalo Soeharto juga ikut ambil untung dalam peristiwa ini, ga lain dan ga bukan ya demi kepentingan dan keuntungannya sendiri.
Nah, tepat tanggal 30 September 1965, lebih tepatnya jam 4 pagi, diculiklah 7 jendral yg emang jadi target operasi PKI. Mereka dibawa ke lubang buaya dan diserahkan kepada massa pendukung PKI yg udah berkumpul di sana dari sore tanggal 29 September buat diadili dengan cara mereka. Massa yg dibebasin buat ngelakuin apa aja sesuka hati mereka kepada para jendral yg malahan bakalan nambah kesengsaraan bagi mereka sendiri. Massa yg berkumpul di lubang buaya berpesta-pora sebelum akhirnya mereka nyiksa sampe mati para jendral tersebut. Pagi harinya, Soeharto yg emang udah tau tentang hal ini mendapat laporan dari beberapa ajudan jendral yg telah diculik. Soeharto cuma senyum dalem hati karna emang udah tau kalo semua ini bakalan terjadi. Ambisinya buat nguasain negeri dengan pangkat dan jabatan yg dia miliki hanya tinggal selangkah lagi. Tau gaksih kalian apa sebenernya yg lagi direncanain Soeharto sebelumnya yg udah disimpen sama dia baik-baik dalem benaknya? Dia ngebiarin PKI ngebunuh ketujuh Jendral tersebut, terus dia ngefitnah PKI udah ngelakuin kudeta terhadap Soekarno sehingga orang-orang PKI yg emang udah tau fakta sejarah dapat dengan mudah disingkirkan dengan cara difitnah. Doktrin yang dilontarkan Soeharto adalah bahwa PKI akan melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Soekarno. Mungkin gak sih PKI bakalan ngeggulingin pendukung terkuatnya? Menurut gue itu ga masuk akal. Inget, PKI dan Soekarno saling ngedukung satu sama lain, apa mungkin PKI ngelakuin hal itu? Nope-nope-nope.. Dengan mudah Soeharto yg udah tau semua seluk beluk aksi ini menumpas PKI. Cuma dalam waktu beberapa jam aja, para pelaku pemberontakan PKI ditangkep dan sebagian lagi kabarnya kabur ke luar negeri. Kemudian Soeharto nyebarin doktrin bahwa PKI udah ngelakuin kudeta terhadap kepemimpinan Soekarno. Padahal PKI sendiri bermaksud buat ngegagalin kudeta yg akan dilancarkan oleh para jendral tersebut. PKI dijadiin kambing hitam oleh Soeharto atas apa yg emang diinginkannya. Satu langkah Soeharto buat nguasain negeri ini akhirnya berhasil. "Pantaskah Soeharto diampuni?", image yg sengaja dibuat Soeharto bahwa dia adalah orang yg paling berjasa atas dibubarkannya Partai yg sekarang ini dianggap sebagai partai terlarang di Indonesia. Pada masa kepemimpinan Soekarno, Soeharto adalah seorang perwira tinggi yg ga terlalu diperhitungkan. Itu juga yg menjadi penyebab ga terteranya nama Soeharto dalam daftar 7 jendral yg menjadi target pembunuhan dalam pemberontakan PKI.
Ke 7 Jendral ini adalah Ahmad Yani, M.T. Haryono, S. Parman, Suprapto, Sutoyo, D.I. Panjaitan, dan Pierre Tendean yg kemudian resmi dinyatakan sebagai Pahlawan Revolusi dan pangkatnya dinaikkan secara Anumerta (gelar penghargaan khusus yg diberikan kepada angkatan bersenjata setelah meninggal dunia) dengan keputusan Presiden. Okey sedikit informasi pribadi para Jendral ini dan kronologi kejadian pas mereka diculik.
Letnan Jendral TNI Anumerta Ahmad Yani a.k.a Ahmad Yani: Lahir di Purworejo, 19 Juni 1922. Biasanya Yani memiliki sebelas tentara yg ngejaga rumahnya. Seminggu sebelumnya tambahan enam orang juga ditugasin. Orang-orang ini berasal dari komando Kolonel Latief yg diketahui Yani adalah salah satu komplotan utama dalam Gerakan 30 September. Menurut istri Yani, orang-orang tambahan itu ga muncul buat bertugas pada malam terjadinya penculikan itu. Pas para penculik ini dateng ke rumah Yani dan mengatakan kepadanya kalo dia bakalan dibawa ke hadapan presiden, Yani minta waktu buat mandi dan ganti baju. Tapi para penculik ini nolak dan Yani pun marah, spontan dia nampar salah satu prajurit penculik, dan mencoba buat nutup pintu depan rumahnya. Penculik ini kemudian melepaskan tembakan, dan membunuhnya secara spontan.
★ Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono a.k.a M.T. Haryono: Lahir di Surabaya, 20 Januari 1924. Group penculik pertama masuk kedalem rumah dan coba ngeliat apakah bisa ketemu korban dengan taktik sama bahwa korban dipanggil oleh Presiden. Karna sadar fengan apa yg bakal terjadi, dia merintahin istri dan anaknya buat masuk ke kamar belakang dan matiin semua lampu. Haryono coba buat ngambil senjata, tapi itu gabakalan mampu buat ngelawan semuanya. Jendral Haryono pun langsung ditembak mati, tubuhnya dilempar kedalem truk dan dibawa ke lubang buaya.
★ Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman a.k.a S. Parman: Lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918. Kira-kira jam 4 pagi, satu group dengan jumlah 20 tentara muncul diluar rumah Parman dijalan Serang. Mendengar suara diluar, Jenderal Parman dan istrinya yg lagi bergadang keluar kehalaman kebun mereka, dan ngira ada maling dirumah tetangga. Kemudian ngeliat group dari Tjakrabirawa didalam halamannya, lalu bertanya "ada apa?". Mereka bilang diperintahkan menjemput untuk menemui Presiden. Tanpa curiga dan tanpa memberikan tanda kecurigaan, Parman masuk kedalam rumah diikuti oleh sebagian Tjakrabirawa dan berhasil ganti naju dinas Walaupun sebagai istri sangat tersinggung dan merasa mereka kurang sopan, tapi Parman diberikan kesempatan buat ganti pakaian dinas dulu. Sebelum Jendral Parman jalan, ia membisikan istrinya untuk hubungi Jenderal Yani secepatnya. Jenderal Parman berpikir dirinya ditahan atas perintah Presiden Soekarno. Tapi begitu mereka akan pergi salah satu anggota Tjakrabirawa mencabut dan membawa telfon rumahnya. Walaupun Jenderal Parman sadar apa yg sedang terjadi, tapi dia ga melakukan perlawanan dalam perjalanan ke Lubang Buaya. Lima belas menit kemudian Ibu Haryono datang dan menangis mengatakan suaminya telah ditembak mati, menyadarkan apa yang telah terjadi.
Letnan Jendral TNI Raden Suprapto a.k.a R. Suprapto: Lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Karena rumah Jenderal Soeprapto tidak dijaga, maka hanya diperlukan pasukan dalam jumlah kecil sebanyak 19 orang. Malam itu Jenderal Soeprapto ga bisa tidur, dan diganggu sama suara anjingnya. Lalu Soeprapto berjalan keluar dengan hanya menggunakan T-Shirt, sarung, dan sendal jepit. Korporal Dua Suparman menjawab sapaan Jenderal Soeprapto, dengan memberikan salut dan katakan Presiden ingin temui dirinya. Tanpa memberi kesempatan untuk berpakaian, dan langsung menyeret Jenderal Soeprapto truk. Istri Jenderal Soeprapto yg nyaksiin kejadian itu melalui jendela sangat kaget dan kecewa, percaya bahwa suaminya ditahan. Kemudian istrinya nyoba buat nyamperin suaminya, tapi dihalangi oleh pasukan pimpinan Sersan Dua Sulaiman yg membawa Soeprapto ke Lubang Buaya.
★ Mayor Jendral TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo a.k.a Sutoyo: Lahir di Kebumen, 28 Agustus 1922. Pasukan penyerang dipimpin oleh Sersan Mayor Surono. Kelompok ini memulai dengan menutup jalan Sumenep dimana tempat Sutoyo tinggal. Pas itu kebetulan juga ada Hansip yg lagi patroli, senjata mereka dijatohin satu persatu. Kemudian seperti halnya dengan modus operandi terhadap penculikan Jenderal lainnya. Dengan membujuk Jenderal Sutoyo membuka pintu kamarnya dengan alasan akan memberikan surat dari Presiden. Kemudian langsung mengikat tangannya dibelakang kepala dan menutup kedua matanya dan langsung di bawa ke Lubang Buaya.
Mayor Jendral TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan a.k.a D.I Panjaitan: Lahir di Balige, 19 Juni 1925. Tidak seperti para Jenderal lainnya, Pandjaitan tinggal di Kebayoran Baru, didaerah Blok M, dijalan Hasanudin. Dua truk penuh dengan tentara muncul dijalan Hasanuddin, yg satu memarkir didepan dan yg satunya lagi dibelakang. Setelah melewati pagar besi disekitar rumah, pasukan penculik memasuki ruangan dibawah tangga, dan menewaskan salah satu pelayan tua yg lagi tidur dilantai dasar. Keributan didalem rumah udah ngebuat seluruh keluarga bangun, dengan mengira rumahnya sedang dimasuki pencuri. Dua orang pemuda yaitu Albert Naiborhu dan Viktor Naiborhu terluka berat saat melakukan perlawanan terhadap para penculik, dan ga lama kemudian-pun Albert meninggal akibat luka tembakan. Pertama Jenderal Pandjaitan coba buat ngubungin Polisi, tetangga, kemudian Kolonel Samosir, tapi gagal karna telfon line udah dipotong. Kemudian dia nyoba buat ngegunain Stengun buat menghalau penyerang, tapi senjatanya macet....(bad luck Panjaitan-_-). Panjaitan dipaksa turun sama para penculik ini dengan ancaman terhadap keluarganya. Akhirnya Panjaitan turun dengan seragam lengkap sambil menyerahkan diri kepada Yang Maha Esa untuk memenuhi panggilan tugas yg dimanupalasi oleh gerombolan PKI. Saat berada dihalaman, Panjaitan mencoba buat lari dan mempertahankan dirinya, tapi penculik udah keburu menembak mati Panjaitan. Meskipun istrinya udah memohon paling engga buat memakamkan jenazah Panjaitan, tapi mayatnya malah dilemparkan kedalem truk dan dibawa langsung ke Lubang Buaya. Oke ini satu hal yg menarik banget pas saat penculikan Panjatian, saat itu polisi bersepeda bernama Sukitman setelah mendengar suara tembakan kemudian langsung menuju lokasi lalu menempatkan dirinya pada posisi diantara sejumlah pasukan penculik. Senjatanya dijatuhkan dan dipatahkan oleh pasukan Tjakrabirawa. Sukitman kemudian diangkut bersama mayat Jenderal Panjaitan ke Lubang Buaya didalam truk tentara. Nah sejak saat itu juga Sukitman menjadi saksi mata terhadap kejadian penculikan dan pembunuhan Panjaitan.
★ Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean a.k.a Pierre Tendean: Lahir di Batavia, 21 Februari 1939. Awalnya adalah seorang Intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution dengan pangkat letnan satu. Kematian Pierre Tendean ini juga menceritakan kronologi penculikan Jenderal Abdul Haris Nasution a.k.a A.H. Nasution yg juga menjadi target utama penculikan Dewan Jendral. Penyerangan kerumah Jenderal Nasution dilakukan dengan cara sama, tapi dalam skala yg jauh lebih besar dibandingkan dengan penyerangan terhadap para Jenderal lainnya. Seluruhnya sekitar 100 anggota terlibat dalam penculikan Jendral Nasution. Pasukan keamanan ini dengan mudah dijatuhkan, namun salah satunya dari Brimob ditembak mati dalam perkelahian. Didalem rumah, Jenderal Nasution telah bangun. Dari pintu kamar tidurnya dia bisa ngeliat seorang Tjakrabirawa berdiri dengan senapan diseberang ruangan. Karna takut dan kaget, dia menutup pintu sekerasnya dan menyadari kalo ada percobaan untuk menculik suaminya. Jenderal Nasution kurang yakin maka dia membuka pintu dan pada saat yg sama dirinya harus menghindari tembakan peluru. Istri Nasution mencoba menyelamatkan diri dari serangan 3 anggota Tjakrabirawa. Kemudian Mardiah, adik dari Jenderal Nasution dimana ruangan tidurnya berada disisi dimana Tjakrabirawa melepaskan tembakan, karna ingin lari menyeberangi ruangan menuju kamar tidur Jenderal Nasution, dengan membawa anak terkecil yaitu Ade Irma, dalam gendongannya. Begitu Mardiah lari menyeberangi ruangan, Corporal Hargyono mulai melepaskan tembakan lagi yg akhirnya mengenai Ade Irma. Mardiah pun tertembak dua peluru dilengannya. Ketika anggota Tjakrabirawa masih berusaha membuka pintu, istri Nasution menunjukkan jalan keluar menuju rumah kediaman Iraq Ambassador kepada Jendral Nasution. Ketika mulai naik melalui tembok pemisah, Jendral Nasution ditembak oleh salah satu pasukan penyerang dari pos pengawas keamanan. Namun Nasution berhasil melompat kerumah sebelah dengan patah tumit kaki. Ternyata penembak itu ga tau siapa yg dia tembak dan cuma menembak setiap adanya bayangan. Mencoba menutupi dan menekan sumber pendarahan Ade Irma dipangkuannya, Ibu Nasution secepatnya menelfon seorang dokter, tapi beberapa anggota TNI-AD merusak dan mencoba memasuki pintu belakang dengan melepaskan beberapa tembakan sebelum memasuki rumah. Mereka menuntut jawaban dimana Jenderal Nasution saat itu, dan dijawab bahwa Jendral Nasution sedang berada diluar kota. Mereka ga percaya dan memeriksa setiap ruangan dan kamar dirumah itu. Ga lama setelah itu, suitan-suitan terdengar dari luar yg meminta mereka semua buat kumpul diluar rumah. Ibu Nasution pun da dilarang buat pergi sama pembantu rumah tangganya buat bawa Ade Irma kerumah sakit Angkatan Darat, yg kemudian Ade Irma Suryani Nasution dinyatakan meninggal dunia sekitar jam 6 pagi. Penjaga keamanan yg telah dijatuhkan lari kebelakang dan memberi tau sopir apa yang telah terjadi. Janti, anak tertua Jenderal Nasution yg mendengar suara tembakan langsung melarikan diri keruangan Letnan Pierre Tendean, Ajudan dari Jenderal Nasution yg saat itu berada di ruangan depan. Tendean meminta Janti untuk bersembunyi dibawah kasur, dan dia keluar menghadapi pasukan penculik, tapi dalam sekejap aja udah bisa dijatuhkan. Walaupun beberapa anggota TNI-AD meragukan Tendepan, tapi karna waktu yg sedikit, akhirnya mereka membawa Pierre Tendean ke Lubang Buaya. Hamdan, salah satu anggota keluarga yang tinggal dirumah, menghubungi Jakarta Teritorial, Komandan Jenderal Umar Wirahadikusumah, melalui alat komunikasi khusus dan menceritakan apa yg udah terjadi. Sekitar jam 4.30 pagi, Umar tiba dirumah Nasution, yg diikuti oleh 5 tank. 2 digunakan untuk menjaga rumah dan 3 dikerahkan untuk memburu mereka yg terlihat menggunakan jalan menuju Bogor atau Bekasi. Sesaat kemudian Pasukan Marinir tiba untuk memperkuat penjagaan dirumah Nasution. Jenderal Nasution merasa aman untuk menampakan dirinya dari persembunyiannya bahkan kepada Jenderal Umar Wirahadikusumah setelah jam 6.30 pagi. Kemudia Nasution langsung dibawa ketempat persembunyian untuk mencegah percobaan kedua terhadap keselamatan dirinya. Seluruh pasukan penculik yg berhasil sampai di Lubang Buaya pada jam 5.15 pagi  dan melihat seluruh pasukannya sudah bergabung kembali, melaporkan bahwa operasi militer G30S telah berhasil dilaksanakan...
Okey, so let's get straight into the point now; Kejadian di Lubang Buaya. Para Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) dan Pemuda Rakyat dibangunkan pagi-pagi oleh para pelatihnya. Mereka diperintahkan buat bersiap siaga untuk menerima perintah darurat. Para Gerwani diberikan pisau dan silet. Mereka diharuskan berbaris dan dipaksa untuk mengiris tubuh para Jendral, dan tidak diberi kesempatan bertanya siapakah diri mereka sebenarnya. Ketika seluruh truk yg membawa 6 Jenderal dan Letnan Tendean tiba, pembuangan mayat-mayat dan pembunuhan terhadap mereka pun dimulai. Mayat para Jenderal tersebut adalah; Ahmad Yani, Pandjaitan dan Haryono yg kemudian dilemparkan kedalam Lubang Buaya yg mencapai kedalaman 10 meter. Sisanya ketiga Jenderal yg masih hidup itu diludahi, dan disiksa oleh Gerwani dan Pemuda Rakyat yg telah di doktrin bahwa para Jendral itu adalah musuh dari Presiden Soekarno.. Jenderal Soeprapto ditembak dari belakang oleh Prajurid Kepala Nurchajan, ketika berdiri dipinggir sumur. Kemudian tembakan berikutnya dilanjutkan ketika tubuh Soeprapto jatuh diatas mayat didalam sumur, tembakan ini dilakukan berulang kali, yg diberikan contoh oleh Kopral Djauri dan kemudian diikuti oleh voluntir lainnya. Jenderal Parman ditembak dari belakang oleh Prajurid Kepala Athanasius atas perintah Sersan Dua Sulaiman yg memimpin penyerbuan kerumah Jenderal Soeprapto. Kemudian dilanjutkan dengan tiga tembakan dan tubuhnya dibuang kedalam Lubang Buaya bersamaan dengan tubuh para Jendral yg lain. Jenderal Soetojo pun ditembak dalam cara yg sama seperti Jendral yg lainnya. Cerita detail terhadap kematian Letnan Pierre Tendean ga gitu jelas, tapi dikatakan dia disiksa sampai tewas.. Dari pengakuan seorang Gerwani yg berumur 15 tahun dan sedang hamil 3bulan, mulutnya ditampar oleh seorang Sersan TNI-AU ketika bertanya siapa mereka. Setelah seluruh korban dibunuh dan dibuang kedalam Lubang Buaya, kemudian ditutup oleh daun-daun dan sampah. Kemudian seluruh Gerwani dan Pemuda Rakyat diperintahkan untuk kembali ketenda mereka masing-masing dan menunggu perintah berikutnya. Terbukti bahwa pemuda-pemudi ini sengaja ditlibatkan dan diperintahkan untuk menjadi bagian dari aksi skenario yg emang udah direncanain dari awal tanpa ada yg tau menau apa yg sedang terjadi. Begitupun kemungkinan dengan sengaja melibatkan beberapa Pemuda Rakyat kedalam kelompok penculikan dengan memerintahkan mereka memakai seragam TNI-AD, dengan begitu posisi PKI secara langsung dilibatkan kedalam kegiatan G30S dengan sengaja. Bahkan ketua PKI meminta para Pemuda Rakyat dan Gerwani mematuhi perintah para pelatih dari TNI-AU, namun keberadaan mereka dijadikan permainan politik dalam Kudeta G30S.
Dari hasil autopsi yg dilakukan oleh para ahli dokter forensik, dikatakan tidak ada bukti bahwa mata dan kelamin para Jenderal dimutilasi seperti yg Soeharto ucapkan. Namun seluruh surat kabar ditutup dan hanya yg mempropagandakan fabrikasi kebohongan yg diizinkan untuk disebarkan keseluruh rakyat Indonesia sebagai pretext pembantaian masal terhadap PKI.. Well, Kudeta G30S udah berlalu sekian lamanya. Komunisme dan sosialisme telah dihancurkan atau bahkan hancur sendiri. Tembok Berlin telah diruntuhkan pada 1989 dan Soviet Union sudah terpecah belah. Soeharto pun akhirnya telah disingkirkan dan telah berpulang. Apakah kita sebagai bangsa masih tetap ingin "diadu domba"? Apakah pemulihan total terhadap negara bisa terlaksana? Here's a documentary video that i found lately on YouTube. Gatau kenapa setelah nonton video ini jadi ngerasa ada luka mendalam dan sakit hati di diri sendiri.
Thanks to whoever that made this awesome documentary film. I feel so amazed by watching this video.
Here's a link to the video http://www.youtube.com/watch?v=erPbaXW5cTk

Remember that old man that's showed up the last minute on the video? Dia adalah pahlawan yg benar2 terlupakan oleh bangsa Indonesia. Lihatlah dia, itulah pahlawan kita. Pahlawan yg berjuang untuk kebebasan Indonesia. Tapi apa yg sekarang dia punya? Tersisihkan dari negri yg sungguh ia cintai. Terlupakan sebagai pendiri-pendiri sebuah negri. Dikucilkan dari kehidupan yg seharusnya layak ia raih.. Hai kalian para pemilik wajah anak negri! Apakah ini wujud dari sebuah reformasi dan demokrasi? Ketika sebuah negri telah melupakan jasa para pahlawannya, apakah kita masih bisa berkata bangga, "hiduplah Indonesia Raya!"? Mereka yg tersisihkan, padahal karna perjuangan merekalah kita bisa menghirup udara kebebasan di Indonesia. Tapi mereka malah dilupain gitu aja, terlantar, seperti belum merdeka...
I don't know about you guys, tapi setelah nonton video itu, gue jadi makin mempunyai rasa dendam tersendiri yg makin tumbuh karna ketidak-adilan yg terjadi di Indonesia. Sistem pemerintahan yg makin hari makin ga waras dan ketidak-pedulian pemerintah Indonesia terhadap para pahlawan2 yg ada dan pernah ada di Indonesia. Seharusnya para pemimpin di Indonesia bisa sekarang ini bisa belajar dan mencontoh perjuangan2 besar para pahlawan dulu yg ngebela mati2an demi Tanah Air. Seharusnya para pemimpin sekarang bisa belajar dari sejarah yg udah pernah terjadi di Indonesia sebelumnya, ITUPUN juga kalo mereka semua pernah belajar sejarah dan ga cuma mentingin uang, uang dan uang! I remember, i found a funny story on google yg menceritakan tentang Tuhan dan Malaikat,
"Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia..
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang". 
Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang. 
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar. 
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni." 
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? " 
Tuhan pun menjawab, "Wait, until you see the idiots I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh para idiot dalam pemerintahannya)."
Dan untuk rasa terima kasih, saya Benazia Arsyi Syafira, Pemudi Indonesia yg sudah legal dan memiliki KTP, memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yg telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa yg tidak tau terima kasih ini.

Demi negri kau korbankan waktumu. Demi bangsa rela kau taruhkan nyawamu. Maut menghadang didepan, kau bilang itu hiburan. Nampak raut wajahmu, tak segelintir kulihat rasa takut. Semangat membara di jiwamu, taklukan mereka penghalang negri. Hari-harimu diwarnai pembunuhan dan pembantaian, serta dihiasi bunga-bunga api. Mengalir sungai darah disekitarmu, bahkan tak jarang mata air darah itu muncul dari tubuhmu. Namun hal itu tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu.. DARAH ITU MERAH, JENDRAL!!!

Vote Your Next Corruptor

Selamat tanggal 9 April, Rakyat Indonesia! Hari dimana kalian (bukan kita, karna gue belom 17:">) menentukan pemimpin negara yg akan membuat Indonesia semakin maju, atau malah semakin terpuruk. As we know, Pemilihan Umum a.k.a Pemilu adalah salah satu pilar demokrasi sebagai wahana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat supaya menghasilkan pemerintahan yg demokratis. Siapasih yg gak pernah berharap supaya Indonesia sekaliiiii lagi aja ngerasain gimana rasanya punya pemimpin yg punya legitimasi yg kuat dan yg pasti amanah? Yg bener2 punya tekad dan 1 tujuan yaitu cuma untuk membuat Indonesia bangkit dari keterpurukannya selama ini? Yg bisa membuat Indonesia, i mean, SELURUH rakyat Indonesia merdeka?... Kita semua tau kalo selama ini kerjaan kita cuma diperbodoh dan dijadiin babu sama orang asing. Kenapa babu? Tau sendiri kan rata-rata pemilik perusahaan besar dan gedung-gedung besar yg "menghiasi" kota adalah BUKAN pribumi? Dan kita, pribumi, malah berbondong-bondong buat bekerja di perusahaan itu yg secara gak langsung kita malah bikin perusahaan itu semakin maju dan makin lama makin berkuasa di Tanah Air. Padahal kalo dipikir-pikir, Indonesia bisa loh buka lapangan kerja sendiri. Cuma sayangnya aja Pemerintah di Indonesia terlalu tolol dan biadab karena mereka malah ngejualin aset-aset negara ke negara tetangga. Gue yakin seyakin-yakinnya, orang Indonesia ga harus ngerasain gimana rasanya hukum pancung di Arab karna mereka harus susah payah jadi TKW kalo Pemimpin di Indonesia gak serakah dan lebih peduli sama rakyatnya dengan nyiptain lapangan kerja untuk orang-orang menengah kebawah. Toh itukan tujuannya kenapa kita harus sekolah setinggi-tingginya? Tapi yaaa sayang aja ketika rakyatnya disuruh sekolah setinggi-tingginya, tapi malah sebagian dari manusia bejat yg ngaku-ngaku jadi pemimpin/pemerintah negara yg justru seharusnya disekolahin lagi setinggi-tingginya karna sama aja mereka juga sama-sama gapunya otak, lebih parah lagi juga gapunya hati nurani. I believe, hell is there and all the demons are waiting for you, you piece of sh*t. God is always fair, always always always fair, and not like you all asshole. Let me put my middle finger on the ink so i can show you all, in front of all of your faces, that I HAVE CHOOSE the next damn corruptor.... (but that's if only i already turned to 17th-_-)
Know what i mean about putting my middle finger on the ink? Yep, that's what you'll do after choosing the next corrupt leaders. BUT, you put your little finger, not the middle one-___- Well, semalem Adolf Hitler bilang gini, "Duh sebel banget besok (which mean 'hari ini') Ayah gabisa naik sepeda deh pagi2!-_-" and i answered, "Kenapa emangnya?" "Besok pagi jam 6 harus udah di lapangan buat bantu ngurusin Pemilu. Mana disumpahin lagi." "HAH? Disumpahin gimana maksudnya??" "Iya, jadi disuruh sumpah gitu" "Woileee disumpahin sama disuruh sumpah itu sesuatu hal yg berbanding terbalik loh-_- emang disuruh sumpah apaan?" "Ohiya-_- Tau tuh, katanya sumpah buat ga golput." WHAT??? I mean, REALLY??? Sumpah biar ga Golput? DIMANA HAK KITA?????? Asli, itu adalah sumpah-an tertolol menurut gue. GAK NGOTAK BANGET ITU ORANG YG NYURUH BUAT SUMPAH!!!!!! What theffffffffffff*ck??!!! Okeeee oke maaf dan lagi-lagi gue emosi-_-v Satu suara emang menentukan nasib bangsa; Tapi sayangnya gue ga senasionalis itu. Buat apa suara kita disalah gunain buat milih orang-orang yg paling juga ujung-ujungnya bakal ngecewain lagi dan malah bikin kita jadi dosa karna ntar di akhirat ditanyain pertanggung jawabannya sama Allah karna udah milih orang yg gapunya otak buat jadi pemimpin negara. Buat jadi pemimpin 259juta penduduk di Indonesia, bahkan mungkin sekarang udah lebih lagi... Kerusakan negri ini adalah kewarasan moral dan ga satupun dari caleg-caleg yg terhormat punya moral sederhana kaya ga ngotorin jalanan, dinding, dan tempat lainnya dengan printingan vynil muka mereka dalam ukuran yg besar maupun yg kecil, yg udah pasti gue jamin banget ga satupun dari mereka yg kalian kenal. Kecuali muka-muka para selebritis yg sok2an ikut nyalon juga dengan cuma bermodalkan ketenaran semata tapi buta pengetahuan ilmu tentang politik. Dan ga satupun partai yg punya kesadaran buat ngebersihin akibat dari ketololan strategi jualan mereka.. See? Untuk mempertanggung jawabkan hal kecil aja mereka gabisa, gimana mau jadi pemimpin kalo disuruh ngebersihin jalanan atas ulah mereka sendiri aja mereka gamau. Indonesia is out of mind. Udah ga sepantesnya Indonesia disebut sebagai negara. Hukum yg ada didalemnya juga udah disalah gunain sama orang-orang yg ga bermoral. MONEY CAN BUY EVERYTHING, EVEN THE LAW AND JUSTICE, ALL MONEY IS ACCEPTABLE, ONLY IN INDONESIA YOU COULD FREE YOURSELF FROM JAIL AFTER YOU KILL 1 OR A THOUSAND PEOPLE THEY DON'T CARE UNLESS YOU HAVE A LOT OF MONEY AND YOU ALREADY OUT FROM JAIL! How cool is that? Ayo kita berbicara tentang kenyataan dan yg benar-benar nyata ada di Indonesia tanpa adanya embel-embel pengen ngejatohin negara or else. Terserah kalian mau berfikiran apa tentang gue dan blog ini. Tapi disini, Benazia Arsyi Syafira, bener-bener kecewa dari hati  yg terdalam dan yg paling dalam dengan apa yg terjadi di Indonesia. Terlalu banyak percaya sama media juga malah bikin kita semakin ga berkembang dan berpengetahuan gue rasa. Sebenernya posisinya sekarang siapa yg bodoh dan siapa yg diperbodoh? Ngejual semua SDA dan SDM yg seharusnya bisa jadi aset negara adalah salah satu kelakuan yg paling bodoh dan amat bodoh yg selalu dilakuin sama Tanah Air tercinta ini.
Dimana-mana yg namanya pemimpin itu adalah seorang laki-laki yg mempunyai akhlak dan yg pasti amanah. Well, gimana kalo pemimpinnya itu seorang wanita? Dari kata-kata itu aja udah bisa diliat kalo itu udah ga bener. Makanya suka bingung sama Megawati yg waktu itu bisa kepilih jadi Presiden RI. Apakah sudah tidak ada pilihan lain? Sama kaya seorang wanita yg pengen ikutan jadi Caleg. Apakah sudah tidak ada lagi lelaki yg bisa menjadi pemimpin? “Di antara tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat adalah laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.” (Riwayat Abu Nu’aim). See, ini adalah salah satu ciri-ciri akhir zaman. Remember when i said Jokowi has destroyed a historical Mosque and he's planning to replace it with a city park on my "Flowery April" post? If you haven't read that, please do. Itu adalah salah satu tanda-tanda kiamat udah deket.

1. Orang Mukmin Lebih Hina Dari Binatang: “Akan datang atas manusia suatu masa, di mana keadaan orang mukmin pada masa itu lebih hina daripada domba.” (Riwayat Ibnu Asakir)

2. Menggadaikan Agama Karena Dunia: “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka: “Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu).” (Riwayat Tirmidzi)

3. Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit: “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua dua buah hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberitahu bahawasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang yang tertentu. Kemudian turunlah al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan al-Quran dan mengetahuinya melalui panduan as-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gillingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa”. Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceritakan hadits ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil) lalu menggilingkannya dengan kakinya.”Kemudian pagi-pagi (jadiIah) orang ramai berjual beli, maka hampir saja tiada ada seorang juga pun yang suka menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan, “Alangkah tekunnya dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah pula cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tiada ada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.” “Maka sesungguhnya telah sampai masanya saya pun tidak mempedulikan manakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-hakku daripadanya.) Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu sahaja).” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Tahun-Tahun yang Penuh Tipu Muslihat: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh muslihat, di mana akan dibenarkan padanya orang yang berdusta, dan akan didustakan orang yang benar. Akan dipercaya orang yang berkhianat, dan akan dituduh berkhianat orang yang terpercaya. Serta akan bertutur padanya Ruwaibidhah. Maka ada yang menanyakan: Apa itu Ruwaibidhah? Dijawab baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Yaitu, orang yang bodoh dan hina ditugaskan menangani kepentingan umum.” (Riwayat Ibn Majah)

5. Berkurangnya Orang-Orang Baik dan Bertambahnya Orang-Orang Jahat: “Tidak akan berlaku hari qiamat sehingga anak seseorang menjadi puncak kemarahan (bagi ibu bapaknya) dan hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas) dan akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik dan anak-anak menjadi berani melawan orang-orang tua dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik.” (Riwayat Thabrani)

Astaghfirullahaladzim.... Itu baru sebagian tanda-tanda yg bisa kita liat sendiri sekarang udah mulai banyak terjadi di lingkungan kita. Gue bukan berusaha buat jadi seorang Ustadzah disini, gue cuma anak 16tahun yg alhamdulillah dari lahir udah diajarin tentang Agama Islam sama kedua orangtua gue. Tapi maaf kalo emang terkadang gue suka mengungkapkan kata-kata kasar dan gabisa ngejaga.....tulisan(-_-) seriously, itu bukan salah orangtua gue, bukan karna mereka gapernah ngedidik gue untuk ga ngomong kata-kata kasar. Tapi itu semua adalah kesalahan dari diri gue sendiri. Gue sadar gue cuma manusia biasa yg pasti bakalan emosi banget kalo udah ngebahas masalah ginian. Karena gue tau, gue belajar, gue baca, gue cari tau. Ga seharusnya kita terus-terusan diginiin sama negara sendiri. Mungkin emang gue belom pernah ngerasain yg namanya cari uang dan harus ngebayar pajak tiap bulan. Tapi gue tau gimana perjuangan Adolf Hitler cari nafkah buat keluarganya dengan ga makin masuk akalnya harga bahan pokok tiapharinya. Karna apa? Karna pemerintah Indonesia terlalu tolol buat selalu nge-ekspor keluar negri sedangkan yg di negrinya sendiri kekurangan bahan pokok. Uang, uang, uang. Cuma uang yg ada dipikiran kotor otak mereka.
Obral janji, sebar HP, bagi-bagi uang dan ngotorin kota dengan muka-muka mereka para calon pembunuh rakyat dan kertas-kertas sampah yg menempel di dinding dan tiang listrik adalah sarana wajib buat mereka para penggila jabatan. Is it still possible to change Indonesia to be a better country? Kita tau, bagi-bagi uang ke rakyat adalah salah satu cikal bakal terjadinya korupsi. Dengan dia bagi2in uang aja udah ketauan gimana sifat penggila jabatan itu bakal ngelakuin korupsi kedepannya. Emang ada jaminannya kalo mereka gabakal ngelakuin korupsi? Mau ngobral janji lagi dengan bilang, "potong jari saya kalo saya korupsi" dan kenyataannya? dia korupsi dan malah ngegeplak kepala orang yg nagih janjinya. That's so insane.
Seharusnya kita dikasih pelajaran tentang politik aja disekolah, gausah dikasih pelajaran2 yg kayanya juga kita bisa belajar sendiri dirumah. Toh kalo kita dikasih pelajaran tentang politik juga kita gabakalan terus-terusan diperbodoh sama orang-orang pemegang kekuasaan di tanah air yg katanya milik seluruh rakyat Indonesia ini kan? Mau sekolah setinggi-tingginya sampe keluar angkasa juga gabakal ngerubah apapun kalo ujung2nya orang-orang yg gapunya pendidikan, ga beriman dan berakhlak lagi yg mimpin negara ini.
"Karena yang kita perjuangkan adalah KEBENARAN. Maka kita tidak akan takut pada KEKUASAAN, tidak akan tunduk pada KEADAAN dan tidak akan pasrah pada KETERBATASAN."
Silahkan coblos orang-orang yg bahkan tidak akan memperbaiki apapun. Silahkan pilih apa yg kalian rasa baik. Karna jika hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yg mereka teriakkan dan janjikan, itulah yg kalian pilih..... Memilih atau tidak itu adalah hak kalian. Just be wise. :-) Enjoy Pemilu 2014. 
& Salam Revolusi! *cheers*.
#SpidolWarnaDijariKelingking #AkuBelum17tahun

Blessed January.

2014. It's a new year. It's time to start again. Stop thinking about what you're going to do and start doing it. It's time to live your life and be who you are. Forget about whatever happened in 2013 and just move on. Take risks and be yourself. You only have one life, and it's time to make the most of it. Make a new year's resolution and this time achieve it no matter what the cost is... And if you always think to just wait for your destiny, sorry to say this but, you're such a losers. I mean, it's just a stupid excuse to wait for things to happen instead of making them happen. Right? Ehem, well, today is the 20 blank page of a 365 page book. Let's write a good one, Buddies! :D Ih ga kerasa ya tiba2 "poof!" gitu udah di tengah2 bulan lagi aja. Perasaan baru kemaren bakar2 uang a.k.a kembang api. :""") See? Life isn't that hard if we're enjoying every little things about it. Just keep praying and do your best! Cause when you do your best, Allah will do the rest. :-)
Anyway, hmm enaknya kita ngebahas apanihya?.......Well, gimana kalo gue rada sedikit memberikan keluhan2 yg berada di benak gue sebagai seorang pelajar yg terpendam selama ini? Oke sedikit ngeluarin pendapat ajanihya,  Let's just be real. Menurut pendapat gue pribadi nihya, dari lubuk hati yg paling dalem sedalem2 lautan yg dalemnya beribu-ribu kilometer, sekolah itu sama aja kaya pembodohan bermateri.. i mean, ini bukan sebuah hasutan apa gimana ya buddy; temen gue pernah bilang kalo ini adalah negara bebas berpendapat, so then, inilah pendapat gue tentang sekolah/pendidikan yg selama ini berasa bgt jadi beban buat sebagian pelajar. "Sebagian" okey, termasuk gue... Atas nama Benazia Arsyi Syafira dengan ini menggunakan kebebasannya dalam berpendapat. Yaaa sukur2 sih bisa kebaca sampe ke mentri pendidikan... ehem, oke, dimulai dari kenapa gue makin kesini makin ngerasa malah terbebani sekali dengan adanya/banyaknya ketentuan2 dalam sekolah/pendidikan Suapaya bisa lulus dan mendapatkan ijazah supaya bisa diterima di sebuah perusahaan kelak..... i mean, really? Menurut gue dunia ini terlalu terpaku banget sama kertas yg bertuliskan "ijazah" didalemnya. That's just.....sucks man! Iya gaksih? Just be real, banyak banget rakyat miskin yg ga punya biaya buat sekolah, buat makan aja susah cuy; tapi dipaksa buat wajib berpendidikan supaya bisa diterima kerja. Padahal kenyataannya dia pengen kerja kan juga supaya bisa memakmurkan kehidupannya yg melarat. Tapi kenyataannya??? Mana dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yg katanya dulu buat ngebantu pendidikan orang2 yg ga mampu? TAPI APA KENYATAANNYA? KEMANA UANGNYA KEMANA??? Sampah kalian semua! Indonesia udah bukan lagi sebuah negara. Negara itu seharusnya makmur, adil, sejahtera! Sedangkan indonesia? Lebih banyak preman berdasi yg selalu memperbodoh rakyatnya dengan menguras uang rakyat terutama buat pendidikan yg ga seharusnya diwajibkan! Buat apa mereka nyuruh rakyatnya wajib berpendidikan sedangkan pemerintah bahkan pemimpinnya sendiri pun ga punya otak sama sekali buat di didik!? Etikanya dimana boss?? Think smart pals! Pemimpin dan pemerintah sekarang itu kebanyakan lebih mementingkan harta dan tahta ketimbang kemakuran bersama, mereka lebih memilih buat memakmurkan dirinya sendiri! Egois? Emang! Itulah Indonesia. Terlalu terbuai dengan kekayaan yg buat mereka ga sadar dengan kelakuan bejat yg udah mereka lakuin ke rakyatnya. Laknatullah!!! *emosi tingkat Zeus*. Apa coba maksud dan tujuan kita wajib sekolah? Supaya berpendidikan? Supaya kepribadian kita terbentuk? Supaya punya etika? Heeeeellooooo, pemikiran meluasnya kan pendidikan apalagi pelajaran ga cuma bisa kita dapet dari sekolah, toh, apa yg selama ini kita pelajarin di sekolah belom tentu bakalan berguna pas kita udah lulus dan kerja disuatu tempat.. contoh, kita capek2 muter otak jungkir ga balik2 belajar matematika dari bangun datar, logaritma, sincostan sampe bekantan juga apa coba gunanya? Buat dipake ngitung apa coba di dunia nyata??? Buat ngitung berapa jumlah uang kembalian abang2 ketoprak? Yaelah keburu mencret duluan kali orang nunggu hasilnya.. suka lucu deh kadang dunia ini-_- Oke contoh lain; buat apa kita capek2 ngulang kurang lebih 7taun waktu kita selama disekolah cuma buat belajar sejarah yg kebanyakan malah makin ngebuat kita buta akan sejarah yg sebenernya terjadi. Toh, kenyataannya banyak sekarang penulis2 yg berani ngungkapin fakta sejarah yg sesungguhnya dengan ngebuat buku dan dijual lebih murah daripada harga buku pelajaran disekolah ditambah dengan banyaknya uang SPP bulanan yg harus (orangtua) kita bayar. It doesn't even make sense. Buat apa kita capek2 sekolah 12tahun kalo ujung2nya ketentuan kelulusan, masa depan kita, cuma ditentuin dalam 3hari atau paling lebih 1minggu buat ngejawab soal2 yg menurut gue sama sekali teramat sangat tidak penting buat dijadiin sebagai syarat kelulusan.. MASA DEPAN KITA HANYA DIGANTUNGKAN PADA SEONGGOK KERTAS?????? berharga sekali hidup ini bung, berharga sekali. Cukup berharga sampe banyak orang yg terkadang ga ngehargain hidup kita.. Jaman sekarang mah kalo gapunya ijazah siap2 aja cuma dipandang sebelah mata sama orang2; "mau jadi apa???". Persetan dengan mereka yg tidak mengerti betapa pedihnya menjalani hidup<///3 *tsaaah*-_- So, temen gue tadi yg bilang negara ini adalah negara yg bebas berpendapat, panggil aja dia Jastin; namanya sih Prihantanto dan masih menjadi sebuah misteri ilahi kenapa dari "Prihantanto" bisa menjelma jadi "Jastin"......bahkan ga ada huruf J-nya sama sekali-_- Yaaaaaaa oke biarakan itu tetap menjadi misteri yg tak akan pernah terungkap....-_-v Well, bisa dibilang dia memberikan gue "sedikit" inspirasi buat ngebahas tentang topik di postan kali ini...ga sedikit deng tapi emang banyak muahaha. Gue sempet terlibat beberapa konversesi gitu sama dia tadi di twitter. Here it is...
DAN, hal yg paling bikin gue langsung berfikir...."wow" banget adalah pas dia bales kaya gini...
Haha thankyou Jastin, that's really motivating!. Anyways, hari Rabu kemaren ceritanya gue berasa jadi kaya orang penting gitu ikut rapat petinggi2 sekolah yg ngebahas tentang UN. Well sebenernya sih gue disitu cuma jadi kameramen.....as always. Sama partner sejati gue juga pastinya. Intinya sih merasa beruntung aja disuruh ngeliput pas lagi pada rapat UN, so, secara ga langsung gue juga jadi tau apa yg mereka rencanakan.... ya pokoknya sih inti dari rapat mereka itu adalah, sebagian besar dari orang2 disitu rada kurang setuju dengan adanya UN karena emang menurut gue juga UN itu sangat tidak efektif bgt apalagi buat sekolah kejuruan kaya sekolah gue. Yg seharusnya dijadiin prioritas itu kan kompetesinya, apakah emang punya kemampuan buat bekerja apa engga. Coba kita liat kenyataannya, 12 tahun sekolah, apalagi kalo 3tahunnya SMA, pasti kebanyakan yg dikasih itu adalah materi. Padahal kalo dipikir2, apa gunanya kita kebanyakan dikasih materi selama sekolah kalo kenyataannya pada akhirnya yg bakal diliat adalah praktek kerjanya? Contohnya Adolf Hitler, selama ini dia kerja emang ada gitu hal2 selama dia sekolah yg berguna di tempat kerjanya? Kalo ditanya tentang pelajaran SMA-nya juga pasti dia udah lupa, apalagi mtk......huft-_- dilain hal, sisi positif yg bisa didapet dari kita sekolah adalah....punya temen. Yup. To be honest, dulu pas habis udah lulus2an SMP, gue sama sekali ga ada niatan buat ngelanjutin sekolah, pengennya homeshooling aja gitu. Sebenernya Adolf Hitler ngizinin aja, tapiiii.....dia gamau anaknya malah jadi ansos. Adolf Hitler itu adalah tipikal orang yg teramat sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan. Dia ga minta imbalan apa2, dia cuma pengen ngeliat anaknya sukses dan jadi mandiri kalo dia udah ga ada. Makanya itu yg teramat sangat gue banggakan dari seorang Adolf Hitler a.k.a Ayah yg rela kerja capek2 banting tulang goreng daging penggal kepala, cuma buat bisa menuhin semua kebutuhan anak2nya, terutama buat pendidikan. Menurut dia pendidikan itu segala2nya, dia pengen banget anaknya bisa terdidik. Apalagi jaman sekarang yg selalu ngeutamain masalah pendidikan. Padahal kalo dipikir2 juga kan pendidikan ga cuma bisa didapet dari sekolah. Toh kenyataanya, kebanyakan pejabat2 petinggi negara sekarang ngakunya doang berpendidikan, padahal nyatanya masih lebih ber-otak-an anak2 pinggir jalan yg masih tau etika. Mereka ga sekolah karena emang keadaan yg mengharuskan mereka buat nyari uang dan ngehidupin keluarganya. Sedangkan mereka para preman berdasi, kerjanya cuma tidur, nonton bokep, dan makan uang haram hasil korupsi uang2 rakyat yg udah kerja keras. I KNOW, I KNOW, emang gak semuanya kaya gitu! Tapi coba kita liat faktanya, apasih yg udah mereka hasilin dari uang2 rakyat selama ini? Utang negara makin numpuk, malah sibuk memperkaya diri sendiri. Itukah yg namanya bertanggung jawab? Fuck yourself, asshole. Jangankan mau rakyatnya yg bener, Presidennya aja sibuk nyiptain lagu dan malah asik bikin buku.. Hebatya, seorang Presiden yg harusnya sibuk gitu masih punya waktu buat bikin buku; hebat loh itu, HEBAT bgt. Sedangkan Ibu Negara (yg asli) nya sibuk cari sensasi sana-sini. "Mohon maaf pak Presiden. Saya tidak punya selera lagi melihat TV bila Anda tampil, apalagi sembari berbicara ini-itu... , yang menurut saya sungguh tidak bermutu.
Saya tidak sabar menunggu Anda selesai menduduki jabatan itu... dan saya mendambakan acara 17an di Istana dipenuhi lagu-lagu perjuangan karya Ismail Marzuki dll., yang layak dan sejak dulu biasa dinyanyikan dari belasan puluhan tahun lalu oleh aubade anak-anak... , bukan lagu karanganmu.
Saya juga ingin melihat seorang Ibu negara atau siapapun yang anteng-anteng mengikuti upacara 17 Agustus di tangga Istana dengan khidmad, sesuai dengan aturan protokoler yang bermartabat, bukan pecicilan foto sana-sini bagai seorang fotografer kawakan yang mendapat tempat istimewa pada acara istimewa.
Saya juga ingin sekali merasakan kerukunan beragama di negeri ini serta ketegasan pemimpin negara yang menegur keras para oknum yang berkelahi akibat penghinaan kepercayaan sana-sini.
Saya mendambakan seorang presiden yang berwibawa dan mampu mengkoordinir para pembantunya menangani urusan ekonomi negeri, sehingga harga beras tidak makin melangit, daging sapi menyusup sampai setinggi pohon kelapa karena korupsian yang tak terdeteksi sebelumnya.., urusan minyak bumi negeri ini yang tidak dicatut para makhluk yg berhati jelaga dan mata duitan…, kemiskinan yang makin melebar dan merata tak ada lagi…, urusan kejahatan narkoba yang tak ada ampun dan bukan malah dibela, ….. saya betul-betul bermimpi punya seorang presiden yang bijak, matang, tidak hobi curhat dan sangat paham mana skala prioritas yang harus dijalankannya… dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya yang serba baik bagi negeri ini….." Post-an seorang Linda Djalil yg teramat sangat mewakili isi hati gue. SUNGGUH negara yg sangat teramat......................penuh dengan drama. Presidennya aja curhat ke rakyat, terus rakyatnya mau curhat ke siape dong? Jah.. Inikah yg diinginkan seorang pemimpin seperti Soekarno yg selalu menjadi panutan dan kebanggan bangsa Indonesia, kepada penerus2 bangsanya seperti sekarang ini? Indonesia adalah negara merdeka yg masih dijajah; Indonesia masih belum merdeka Bung! Semua perjuanganmu selama ini untuk memakmurkan negara terlupakan begitu saja dengan tangan2 kotor para penerus yg menjadi pemimpin negara saat ini Bung. Pemuda-pemudamu banyak yg melupakan semangat juangmu dan lebih memilih untuk ikut terlarut dalam arus globalisasi Bung. Indonesia belum merdeka!!!!! REVOLUSI, REVOLUSI, REVOLUSI SAMPAI MATI!!!!!! *semangat45 pun berkobar kembali*. I know, kalian pasti bakal berfikiran, "lo nya aja gamau sekolah Cil, gimana mau ikut majuin Indonesia?" well, tetep inget 1 hal, pendidikan ga cuma bisa kita dapet dari sekolah. Kalo emang lingkungan lo adalah orang2 yg berpendidikan, well, tanpa sekolah pun lo juga bisa dapet pendidikan itu; bahkan mungkin lebih baik karena lo ga harus mempelajari hal yg sama kaya yg udah2. So, buat apa ngebatasin pengetahuan lo kalo tau diluar lo masih bisa dapet suatu hal yg lebih?;-) *ehem itu bukan hasutan*-_-v Okey to be honest, banyak sekarang sekolah2 negri yg malah juga ikutan korupsi. Ini sama banget kaya cerita pembantu gue. Panggil aja Mba Atun. Jadi anaknya dia ini sekolah disuatu sekolah negri. Bilangnya sih katanya anaknya ini dikasih bantuan gitu dari mana gitu lupadeh pokoknya kaya uang pendidikan gitu, dikasih lah lewat sekolah. Totalnya sih dapet 1,3 kalo gasalah. Dan dengan seenak jidatnya, sekolah itu ngambil jatah 300 dari uang subsidi itu dengan embel2 segala macem.. But i'm sure, uang jatah embel2 mereka itu pasti ujung2nya buat dibagi sama2 buat guru2. Eitssss, bukannya suudzon apa gimana, tapi kalo kata tante gue, "mulai bedain yg mana itu suudzon dan yg mana yg emang patut buat dicurigain. Itu perbedaan yg besar loh." and that's end up our topic for today.....

Wooooh! Ngomongin tentang Indonesia emang ga ada abisnya. Apalagi kalo udah bersangkutan sama Politik. Beeeuh bawaannya pengen langsung lemparin tombak kaya pas masa2 perjuangan Kakek gue dulu... Anywaysssss, because it's a "Blessed January", i just want to share with ya Pals what i am thankful for. So, here we gooooooo;
1. I am thankful for having such a supportive loving family.
2. For having the best daddy.
3. For having a beauty mother.
4. For having a lovely sister.
5. For having a funny brother.
6. For having such awesome friends.
7. For having a boyfriend that'll never give up on my habits.
8. I am thankful for.....Kimmy....for having a baby....yea:-|
9. So thankful for my bodies.
10. For having an ability to draw.....yes, i'm so thankful for that.
11. for having such a good life to live!
Ahhh, honestly there's still a loooot of things that i am so thankful for! The point is, i am sooooo thankful for everything i had. Alhamdulillah yaAllah♥
By the way anyway busway kopaja helikopter, i just uploaded a videoooo on my YouTube Channel! Yeeeaaaay for new video!!! Well, emangsih bukan video tentang gue, tapi ini tentang video dokumenternya Abang Autis dan teman2nya semasa SMA. Tapi gue juga ikutan excited gitu karna gue yg ngediiiit hoooray!! Gatau kenapa seru aja gitu ngeliatin gimana masa2 bandelnya cowo pas SMA. Seruuuuu banget kayanya. Kebersamaan mereka, kekompakkan mereka, kesolidan mereka dan yg pasti kegokilan mereka. He should be thankful for what he got, a friends that'll never leave behind. ;"> SO, if you wondering, let's get straight to the videooooooo~!
Yeaaaaay!!! Happy watching Buddieeees! And please make sure that u're watching it in HD, because it will gives you the best quality of the video. Adiooooos! ;D Well then, yea, thankyou so much Pals for reading this posttt! May God always bless you, and of course me. ;D Until the next post Buddy! See yaaaaa!!!♥♥♥