Vote Your Next Corruptor

Selamat tanggal 9 April, Rakyat Indonesia! Hari dimana kalian (bukan kita, karna gue belom 17:">) menentukan pemimpin negara yg akan membuat Indonesia semakin maju, atau malah semakin terpuruk. As we know, Pemilihan Umum a.k.a Pemilu adalah salah satu pilar demokrasi sebagai wahana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat supaya menghasilkan pemerintahan yg demokratis. Siapasih yg gak pernah berharap supaya Indonesia sekaliiiii lagi aja ngerasain gimana rasanya punya pemimpin yg punya legitimasi yg kuat dan yg pasti amanah? Yg bener2 punya tekad dan 1 tujuan yaitu cuma untuk membuat Indonesia bangkit dari keterpurukannya selama ini? Yg bisa membuat Indonesia, i mean, SELURUH rakyat Indonesia merdeka?... Kita semua tau kalo selama ini kerjaan kita cuma diperbodoh dan dijadiin babu sama orang asing. Kenapa babu? Tau sendiri kan rata-rata pemilik perusahaan besar dan gedung-gedung besar yg "menghiasi" kota adalah BUKAN pribumi? Dan kita, pribumi, malah berbondong-bondong buat bekerja di perusahaan itu yg secara gak langsung kita malah bikin perusahaan itu semakin maju dan makin lama makin berkuasa di Tanah Air. Padahal kalo dipikir-pikir, Indonesia bisa loh buka lapangan kerja sendiri. Cuma sayangnya aja Pemerintah di Indonesia terlalu tolol dan biadab karena mereka malah ngejualin aset-aset negara ke negara tetangga. Gue yakin seyakin-yakinnya, orang Indonesia ga harus ngerasain gimana rasanya hukum pancung di Arab karna mereka harus susah payah jadi TKW kalo Pemimpin di Indonesia gak serakah dan lebih peduli sama rakyatnya dengan nyiptain lapangan kerja untuk orang-orang menengah kebawah. Toh itukan tujuannya kenapa kita harus sekolah setinggi-tingginya? Tapi yaaa sayang aja ketika rakyatnya disuruh sekolah setinggi-tingginya, tapi malah sebagian dari manusia bejat yg ngaku-ngaku jadi pemimpin/pemerintah negara yg justru seharusnya disekolahin lagi setinggi-tingginya karna sama aja mereka juga sama-sama gapunya otak, lebih parah lagi juga gapunya hati nurani. I believe, hell is there and all the demons are waiting for you, you piece of sh*t. God is always fair, always always always fair, and not like you all asshole. Let me put my middle finger on the ink so i can show you all, in front of all of your faces, that I HAVE CHOOSE the next damn corruptor.... (but that's if only i already turned to 17th-_-)
Know what i mean about putting my middle finger on the ink? Yep, that's what you'll do after choosing the next corrupt leaders. BUT, you put your little finger, not the middle one-___- Well, semalem Adolf Hitler bilang gini, "Duh sebel banget besok (which mean 'hari ini') Ayah gabisa naik sepeda deh pagi2!-_-" and i answered, "Kenapa emangnya?" "Besok pagi jam 6 harus udah di lapangan buat bantu ngurusin Pemilu. Mana disumpahin lagi." "HAH? Disumpahin gimana maksudnya??" "Iya, jadi disuruh sumpah gitu" "Woileee disumpahin sama disuruh sumpah itu sesuatu hal yg berbanding terbalik loh-_- emang disuruh sumpah apaan?" "Ohiya-_- Tau tuh, katanya sumpah buat ga golput." WHAT??? I mean, REALLY??? Sumpah biar ga Golput? DIMANA HAK KITA?????? Asli, itu adalah sumpah-an tertolol menurut gue. GAK NGOTAK BANGET ITU ORANG YG NYURUH BUAT SUMPAH!!!!!! What theffffffffffff*ck??!!! Okeeee oke maaf dan lagi-lagi gue emosi-_-v Satu suara emang menentukan nasib bangsa; Tapi sayangnya gue ga senasionalis itu. Buat apa suara kita disalah gunain buat milih orang-orang yg paling juga ujung-ujungnya bakal ngecewain lagi dan malah bikin kita jadi dosa karna ntar di akhirat ditanyain pertanggung jawabannya sama Allah karna udah milih orang yg gapunya otak buat jadi pemimpin negara. Buat jadi pemimpin 259juta penduduk di Indonesia, bahkan mungkin sekarang udah lebih lagi... Kerusakan negri ini adalah kewarasan moral dan ga satupun dari caleg-caleg yg terhormat punya moral sederhana kaya ga ngotorin jalanan, dinding, dan tempat lainnya dengan printingan vynil muka mereka dalam ukuran yg besar maupun yg kecil, yg udah pasti gue jamin banget ga satupun dari mereka yg kalian kenal. Kecuali muka-muka para selebritis yg sok2an ikut nyalon juga dengan cuma bermodalkan ketenaran semata tapi buta pengetahuan ilmu tentang politik. Dan ga satupun partai yg punya kesadaran buat ngebersihin akibat dari ketololan strategi jualan mereka.. See? Untuk mempertanggung jawabkan hal kecil aja mereka gabisa, gimana mau jadi pemimpin kalo disuruh ngebersihin jalanan atas ulah mereka sendiri aja mereka gamau. Indonesia is out of mind. Udah ga sepantesnya Indonesia disebut sebagai negara. Hukum yg ada didalemnya juga udah disalah gunain sama orang-orang yg ga bermoral. MONEY CAN BUY EVERYTHING, EVEN THE LAW AND JUSTICE, ALL MONEY IS ACCEPTABLE, ONLY IN INDONESIA YOU COULD FREE YOURSELF FROM JAIL AFTER YOU KILL 1 OR A THOUSAND PEOPLE THEY DON'T CARE UNLESS YOU HAVE A LOT OF MONEY AND YOU ALREADY OUT FROM JAIL! How cool is that? Ayo kita berbicara tentang kenyataan dan yg benar-benar nyata ada di Indonesia tanpa adanya embel-embel pengen ngejatohin negara or else. Terserah kalian mau berfikiran apa tentang gue dan blog ini. Tapi disini, Benazia Arsyi Syafira, bener-bener kecewa dari hati  yg terdalam dan yg paling dalam dengan apa yg terjadi di Indonesia. Terlalu banyak percaya sama media juga malah bikin kita semakin ga berkembang dan berpengetahuan gue rasa. Sebenernya posisinya sekarang siapa yg bodoh dan siapa yg diperbodoh? Ngejual semua SDA dan SDM yg seharusnya bisa jadi aset negara adalah salah satu kelakuan yg paling bodoh dan amat bodoh yg selalu dilakuin sama Tanah Air tercinta ini.
Dimana-mana yg namanya pemimpin itu adalah seorang laki-laki yg mempunyai akhlak dan yg pasti amanah. Well, gimana kalo pemimpinnya itu seorang wanita? Dari kata-kata itu aja udah bisa diliat kalo itu udah ga bener. Makanya suka bingung sama Megawati yg waktu itu bisa kepilih jadi Presiden RI. Apakah sudah tidak ada pilihan lain? Sama kaya seorang wanita yg pengen ikutan jadi Caleg. Apakah sudah tidak ada lagi lelaki yg bisa menjadi pemimpin? “Di antara tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat adalah laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.” (Riwayat Abu Nu’aim). See, ini adalah salah satu ciri-ciri akhir zaman. Remember when i said Jokowi has destroyed a historical Mosque and he's planning to replace it with a city park on my "Flowery April" post? If you haven't read that, please do. Itu adalah salah satu tanda-tanda kiamat udah deket.

1. Orang Mukmin Lebih Hina Dari Binatang: “Akan datang atas manusia suatu masa, di mana keadaan orang mukmin pada masa itu lebih hina daripada domba.” (Riwayat Ibnu Asakir)

2. Menggadaikan Agama Karena Dunia: “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka: “Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu).” (Riwayat Tirmidzi)

3. Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit: “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua dua buah hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberitahu bahawasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang yang tertentu. Kemudian turunlah al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan al-Quran dan mengetahuinya melalui panduan as-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gillingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa”. Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceritakan hadits ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil) lalu menggilingkannya dengan kakinya.”Kemudian pagi-pagi (jadiIah) orang ramai berjual beli, maka hampir saja tiada ada seorang juga pun yang suka menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan, “Alangkah tekunnya dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah pula cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tiada ada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.” “Maka sesungguhnya telah sampai masanya saya pun tidak mempedulikan manakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-hakku daripadanya.) Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu sahaja).” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Tahun-Tahun yang Penuh Tipu Muslihat: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh muslihat, di mana akan dibenarkan padanya orang yang berdusta, dan akan didustakan orang yang benar. Akan dipercaya orang yang berkhianat, dan akan dituduh berkhianat orang yang terpercaya. Serta akan bertutur padanya Ruwaibidhah. Maka ada yang menanyakan: Apa itu Ruwaibidhah? Dijawab baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Yaitu, orang yang bodoh dan hina ditugaskan menangani kepentingan umum.” (Riwayat Ibn Majah)

5. Berkurangnya Orang-Orang Baik dan Bertambahnya Orang-Orang Jahat: “Tidak akan berlaku hari qiamat sehingga anak seseorang menjadi puncak kemarahan (bagi ibu bapaknya) dan hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas) dan akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik dan anak-anak menjadi berani melawan orang-orang tua dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik.” (Riwayat Thabrani)

Astaghfirullahaladzim.... Itu baru sebagian tanda-tanda yg bisa kita liat sendiri sekarang udah mulai banyak terjadi di lingkungan kita. Gue bukan berusaha buat jadi seorang Ustadzah disini, gue cuma anak 16tahun yg alhamdulillah dari lahir udah diajarin tentang Agama Islam sama kedua orangtua gue. Tapi maaf kalo emang terkadang gue suka mengungkapkan kata-kata kasar dan gabisa ngejaga.....tulisan(-_-) seriously, itu bukan salah orangtua gue, bukan karna mereka gapernah ngedidik gue untuk ga ngomong kata-kata kasar. Tapi itu semua adalah kesalahan dari diri gue sendiri. Gue sadar gue cuma manusia biasa yg pasti bakalan emosi banget kalo udah ngebahas masalah ginian. Karena gue tau, gue belajar, gue baca, gue cari tau. Ga seharusnya kita terus-terusan diginiin sama negara sendiri. Mungkin emang gue belom pernah ngerasain yg namanya cari uang dan harus ngebayar pajak tiap bulan. Tapi gue tau gimana perjuangan Adolf Hitler cari nafkah buat keluarganya dengan ga makin masuk akalnya harga bahan pokok tiapharinya. Karna apa? Karna pemerintah Indonesia terlalu tolol buat selalu nge-ekspor keluar negri sedangkan yg di negrinya sendiri kekurangan bahan pokok. Uang, uang, uang. Cuma uang yg ada dipikiran kotor otak mereka.
Obral janji, sebar HP, bagi-bagi uang dan ngotorin kota dengan muka-muka mereka para calon pembunuh rakyat dan kertas-kertas sampah yg menempel di dinding dan tiang listrik adalah sarana wajib buat mereka para penggila jabatan. Is it still possible to change Indonesia to be a better country? Kita tau, bagi-bagi uang ke rakyat adalah salah satu cikal bakal terjadinya korupsi. Dengan dia bagi2in uang aja udah ketauan gimana sifat penggila jabatan itu bakal ngelakuin korupsi kedepannya. Emang ada jaminannya kalo mereka gabakal ngelakuin korupsi? Mau ngobral janji lagi dengan bilang, "potong jari saya kalo saya korupsi" dan kenyataannya? dia korupsi dan malah ngegeplak kepala orang yg nagih janjinya. That's so insane.
Seharusnya kita dikasih pelajaran tentang politik aja disekolah, gausah dikasih pelajaran2 yg kayanya juga kita bisa belajar sendiri dirumah. Toh kalo kita dikasih pelajaran tentang politik juga kita gabakalan terus-terusan diperbodoh sama orang-orang pemegang kekuasaan di tanah air yg katanya milik seluruh rakyat Indonesia ini kan? Mau sekolah setinggi-tingginya sampe keluar angkasa juga gabakal ngerubah apapun kalo ujung2nya orang-orang yg gapunya pendidikan, ga beriman dan berakhlak lagi yg mimpin negara ini.
"Karena yang kita perjuangkan adalah KEBENARAN. Maka kita tidak akan takut pada KEKUASAAN, tidak akan tunduk pada KEADAAN dan tidak akan pasrah pada KETERBATASAN."
Silahkan coblos orang-orang yg bahkan tidak akan memperbaiki apapun. Silahkan pilih apa yg kalian rasa baik. Karna jika hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yg mereka teriakkan dan janjikan, itulah yg kalian pilih..... Memilih atau tidak itu adalah hak kalian. Just be wise. :-) Enjoy Pemilu 2014. 
& Salam Revolusi! *cheers*.
#SpidolWarnaDijariKelingking #AkuBelum17tahun