Museum Nasional

Wazzzzup, Dorkies! So for today's story i wanted to tell ya Pals about my latest adventure!!! Sayang sekali penjelajahan Museum kali ini harus tanpa tim Jannara, Mas O a.k.a Gistra, yg biasa jadi kawan petualang. Tapiiiii, perjalanan ke Museum kali ini tetep asik karna ditemenin samaaaa...... Adolf Hitler! Yaaaaaay!!! So happy he wants to accompanied me adventuring Museum. Thanks a bunch, Dad! Well then, let's get straight to the stories Fellas! ;D
Museum Nasional a.k.a Museum Gajah ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, Gambir, Jakarta Pusat 10110. Lebih gampangnya Museum ini tepat berada di samping Monas a.k.a Monumen Nasional. Buat kalian yg pengen kesini dengan menggunakan kendaraan umum, bisa menggunakan Trans Jakarta Koridor I, Blok M - Kota, dan berenti di halte Monumen Nasional. Buat info lebih lanjutnya bisa menghubungi (021) 3868172. Dan ini info buat waktu kunjungan dan harga tiketnya;

★ WAKTU KUNJUNGAN:
     - Senin dan Hari Besar Nasional : Tutup
     - Selasa s/d Jum'at : 08.00 - 16.00
     - Sabtu s/d Minggu : 08.00 - 17.00
TIKET MASUK:
     1. Pengunjung Perorangnan :
          a. Dewasa : Rp. 5.000,-
          b. Anak-anak : Rp. 2.000,-
     2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang) :
          a. Dewasa : Rp. 3.000,-
          b. Anak-anak (TK s/d SMA) : Rp. 1.000,-
     3. Pengunjung Asing : Rp. 10.000
Oke sedikit mengulang kembali sejarah tentang awal berdirinya Museum Gajah ajanihya.. Awalnya Museum ini adalah tempat perhimpunan yg bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, dan didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, Berta menerbitkan hash penelitian. Lembaga ini mempunyai semboyan "Ten Nutte van het Algemeen" (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum). Salah seorang pendiri lembaga ini, JCM Radermacher, awalnya nyumbangin beberapa koleksi benda budaya dan buku2 yg berguna. Nah sumbangan Radermacher inilah yg jadi cikal bakal berdirinya museum serta perpustakaan ini. Awal mulanya sumbangan koleksi2 itu di taro di sebuah rumah milik Radermacher kemudian dipindahkan ke sebuah gedung baru buat digunain sebagai Museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dulu disebut gedung "Societeit de Harmonie"). Bangunan ini berlokasi di jalan Majapahit, sekarang tempat ini jadi komplek gedung sekretariat Negara, di deket Istana kepresidenan. Karna koleksi2 itu terus meningkat sampe akhirnya Museum di jalan Majapahit itu udah ga sanggup nampung lagi, akhirnya pada tahun 1862, pemerintah Hindia-Belanda memutuskan buat membangun gedung museum baru di lokasi yg sekarang ini, yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 (dulunya Museum ini disebut Koningsplein West). Museum ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1868 dan masih terus berdiri sampe sekarang ini..
Di dalem Museum Nasional sendiri ini kita bisa ngeliat benda-benda yg mengandung nilai sejarah Indonesia dan benda-benda peninggalan dari masa pendudukan bangsa Eropa di Indonesia antara abad ke-16 Masehi sampe abad ke-19 Masehi. Koleksi Sejarah ini meliputi benda-benda berupa perabot, meriam, gelas, keramik dan masih banyak lagi yg lainnya. Selain itu, disini kita juga bisa ngeliat banyak banget koleksi peninggalan Arca; mulai dari yg ukurannya kecil, sampe yg gede banget..
Jadi Museum ini terbagi jadi beberapa bagian / ruangan. Tiap ruangan menunjukan koleksinya masing2, nah koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Semuanya dikoleksi dari seluruh Nusantara. Menurut dari catetan terakhir di website Museum Nasional Republik Indonesia, koleksi yg ada di Museum ini mencapai jumlah 240.000 buah.
Oke, jadi pertama kita ke ruangan Etnografi, di dalemnya kita bisa ngeliat benda-benda atau hasil budaya dari suku-suku bangsa di seluruh Indonesia. As we know, Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang memiliki bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk atau multikultural. Benda-benda etnografis ini berupa peralatan hidup yang digunakan oleh suatu suku bangsa baik yang dipake buat keperluan upacara maupun sehari-hari. Koleksi etnografi disini menunjukkan pengaruh berbagai kebudayaan pada masa Hindu, Islam, dan masa kolonial yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Sebagian besar koleksi etnografi dikumpulkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda terutama pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 Masehi.
Ada juga ruang miniatur rumah adat yang memamerkan berbagai model rumah adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Pada umumnya, rumah-rumah tradisional pada suku-suku bangsa di Indonesia berbentuk rumah panggung yang disesuaikan dengan adat-istiadat dan lingkungan alam mereka. Ruangan ini yang bikin gue sama Adolf Hitler rasa-rasa pengen protes sama pengelolanya; masa gak ada rumah adat Aceh??? Sungguh ini tidak adil sama sekali :"""" entah ada apa engga yg jelas gue udah muterin ruang miniatur ini 3kali tapi tetep ga ketemu. Antara mata gue yg rabun apa emang gak ada gue juga udah ga ngerti lagi tapi Adolf Hitler pun juga bilangnya ga ada.....ini ga adil. :"<
Nah untuk koleksi keramik yg ada di Museum Nasional ini terbanyak berasal dari Cina, lainnya berasal dari Vietnam (abad ke-14 - 16 M), Thailand (abad ke-14 - 16 M), Jepang (abad ke-17 - 19 M), Timur Tengah (abad ke-18 - 19 M), dan Eropa (abad ke-17 - 19 M). Koleksi tersebut merupakan data sejarah yang membuktikan adanya hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain di masa lalu, antara lain hubungan perdagangan. Selain karena perdagangan, keramik-keramik ini juga di datangkan sebagai hadiah, upeti atau barang bawaan.
Ada juga ruang Prasejarah dimana ruangan ini letaknya berada di gedung baru yg dibangun pada tahun 1996. Gedung ini disebut Gedung Arca. Di Indonesia sendiri, masa Prasejarah dimulai sejak keberadaan manusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu hingga dikenalnya tradisi tulisan pada abad ke-5 Masehi, yaitu ketika ditemukannya prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur. Peninggalannya berupa fosil, tulang-belulang manusia dan binatang serta artefak, yaitu benda-benda yang pernah dibuat manusia atau dipakai sebagai alat oleh manusia. Ada juga replika tengkorak manusia purba, artefak paleolitik, mesolitik, neolitik, paleometalik dan benda2 yg berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang lainnya.
And thats end up our trip for today!!! Sebenernya ini termasuk penjelajahan terdadakan, karna pergi kesini juga udah kesiangan karna awalnya cuma niatan buat nyari kuliah terus pulangnya langsung diajak Adolf Hitler kesini. Awalnya sebelum kesini Adolf Hitler ngajakin ke Museum Satria Mandala, tapiii karna kelewatan gara2 Jakarta yg lagi tumbenan banget ga macet, akhirnya sampenya kesini deh. :3
Terimakasih Jakarta untuk sejarahnya! Tanpa sejarah, kita buta akan pengetahuan. Tanpa sejarah, kita ga akan punya masa depan. Petualangan gue masih panjang Buddies; masih banyak banget tempat2 bersejarah lainnya yg belom gue datengin. Jaga terus apa yg udah menjadi sejarah buat bangsa Indonesia. Jujur, dulu gue juga nganggep remeh tentang sejarah2. Tapi setelah gue sadar betapa pentingnya sebuah sejarah dan peninggalan, gue gamau lagi buat nganggep sejarah itu hal remeh yg dibiarin gitu aja tanpa kita mau tau dan belajar dari itu semua. This is our history and it’s not to be stolen or destroyed. If you destroy an entire generation of people’s culture, it’s as if they never existed. You can wipe out an entire generation, you can burn their homes to the ground, and somehow they’ll still find their way back. But if you destroy their history, you destroy their achievements, then it’s as if they never existed. Intinya, lo mungkin bisa ngebantai semua orang yg ada di dunia, tapi mau gimanapun, mereka masih bisa dikenang dengan adanya sejarah. Tapi kalo lo ngilangin semua sejarah mereka, masa lalu mereka, itu sama aja kaya mereka gapernah ada di dunia ini. Got it? Got it? Yup that's it.
Well then, thankyou all soooo much for catching up today's post! Terimakasih sudah menyediakan waktu untuk membaca dan ikut berpetualang dengan Bencil!!! You'll never know how much its made my day! Thankyouuuuu!<3 May Allah always bless us and inshaAllah see ya on the next adventures!!! xoxoxo

No comments:

Post a Comment