Hi, Dorkies! Welcome back to another adventures story of JANNARA! Woooh feels so excited to tell ya about our adventures for today! Sebenernya ini super late post banget karna kita ke tempat ini udah dari tanggal 28 May kemaren. But, the memories still here ya know haha. So let's get straight to the stories shall we? :D So, our trip for today is to.........
Monumen Pancasila Sakti /
Museum Lubang Buaya!!! WOH! Banyak banget ya namanya-_- But I usually called it as Museum Lubang Buaya. Monumen/Museum ini di dedikasikan buat ke 7 Pahlawan Revolusi Indonesia. Masih inget tentang peristiwa G30S? Okey sejarah singkat aja nih ya tentang peristiwa/pemberontakan G30S ini; pemberontakan G30S adalah sebuah peristiwa yg terjadi pada tanggal 30 September 1965 sampai 1 Oktober 1965 yg menyebabkan 7 perwira TNI AD dan juga beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta yg dilakukan oleh PKI. Mereka menculik dan membunuh Ahmad Yani, R. Soeprapto, M.T Haryono, S. Parman, D.I Panjaitan, Soetoyo Siswomiharjo, dan juga Pierre A. Tendean. Jasad mereka dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya dan jasadnya baru ditemukan 3 hari kemudian, yaitu pada tanggal 4 Oktober 1965. Korban dari kekejaman PKI lainnya adalah Aiptu K.S Tubun, dan juga Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jendral A.H Nasution yg juga menjadi target utama dari upaya penculikkan oleh PKI yg berhasil melarikan diri. Mau tau sejarah lengkapnya? Here's a link to my latest&full post about G30S ->
http://arsyiarsyo.blogspot.com/2014/06/gerakan-30-september-g30s-pki.html .Remember, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya." ;-) HA! I'd probably said that everytime i make post about Indonesia!!! :3
Monumen Pancasila Sakti ini terletak di Jl. Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lebih tepatnya beberapa ratus meter dari Asrama Haji dan di sebelah selatan Markas Besar TNI, di sebelah utara Bandara Halim Perdanakusuma, di sebelah timur Pasar Pondok Gede dan di sebelah barat TMII. Strategis banget kan deket dari mana2? Yomsyoms. Rada sedikit membingungkan juga gitu ya kalo masuk dari toll. Tapi untung GPS di hp meminimalisir ketersesatan kita. :"> Rada sedikit bingung sama harga tiket masuk ke Monumen ini. Di tagihnya 15.000 buat gue berdua sama Mas O, pas udah bayar kita dapet tiket masuk dan stiker yg pas udah dapet gue ngerasa seneng dan mikir harga segitu udah terbilang cukup murah lah. Tapi pas ngeliat harga di tiket nya kok......harganya cuma 2ribu.......berdua sama Mas O berarti cuma 4ribu, itunglah harga stikernya 5ribu, itupun juga totalnya cuma 9ribu....terus 6ribunya lagi??? Okeoke tarolah sekalian uang parkir 2ribu. Lah terus 4ribunya lagi?-___- Oke kita mikir, yaudahlah gapapa itung2 sekalian sedekah gitukan ya... Buat kalian yg mau masuk kesini harus lebih hati2 lagi biar orangnya ga langsung asal main ketok harga aja. Lebih baik ditanya dulu kenapa harga di tiket sama harga yg diminta bisa beda..
Okey so, Monumen ini dibangun atas gagasan Soeharto, diatas lahan seluas sekitar 14,6 hektar yg sebelum menjadi museum sejarah tempat ini adalah sebuah kawasan kebun kosong yg kemudian dijadikan tempat pembuangan 7 pahlawan revolusi. Monumen ini dibangun seperti sebuah komplek dimana didalemnya kita bisa ngeliat Museum Pengkhianatan PKI, Sumur Maut, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, dan Museum Paseban.
Nah ini nih yg jadi salah satu point of the monument. Sumur Maut. Disini dibilang sumur ini dalemnya 12m. Tapi menurut referensi lain yg gue baca, sumur ini dalemnya 10m. Gatau yg mana yg bener, tapi kebayang sendiri kan gimana rasanya 7orang ditumpuk2 didalem sumur yg tingginya cuma 12m atau bahkan 10m ini?
"Cita-cita perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian Pancasila tidak mungkin dipatahkan hanya dengan mengubur kami dalam sumur ini." Lubang Buaya, 1 Oktober 1965.
Ada juga Pos Komando yg dulunya tempat ini dijadiin Pos buat pasukan G30S/PKI yg bertugas buat nyulik para Jendral / Pahlawan Revolusi.
Aaaaand here's what its looked like on the inside...
|
yg ini ga termasuk properti kok...:") |
Okey, selanjutnya ada Rumah Penyiksaan dimana di Rumah ini para Pahlawan Revolusi yg masih idup di siksa dulu sebelum akhirnya ditembak dan dimasukkan ke Lubang Buaya bersama para Pahlawan Revolusi yg udah ditembak mati duluan pada saat penculikan dirumahnya masing2. Di Rumah Penyiksaan ini juga para Jendral disuruh untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukung PKI. Dulunya Rumah Penyiksaan ini adalah Sekolah rakyat dan kemudian dialih fungsikan PKI sebagai tempat penyiksaan para Pahlawan..
Hasil diorama ini dibuat berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP), para pelaku penyiksaan, pembunuhan dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (MAHMILLUB), dan juga kesaksian dari Agen Polisi II, Sukitman.
Oke, spot yg satu ini jadi spot yg wajib banget buat dipake foto. Kalo ga foto ditempat ini, ga afdol banget rasanya udah ke Museum Lubang Buaya. Well, here it is, Monumen Pancasila Sakti...
|
thankyou loh Mas O, muka gue belom siap tapi udah di foto...:") |
|
Aaaand this is kinda be one of my best shot! ;3 |
Di bagian depan monumen ini juga ada lapangan hijau yg setiap tahunnya tepat pada tanggal 1 Oktober digunakan sebagai tempat upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Ada juga Museum Pengkhianatan PKI yg jaraknya rada sedikit jauh dari Monumen ini. Di tempat Museum Pengkhianatan PKI sendiri ini menceritakan kembali sejarah pemberontakan2 PKI yg bertujuan buat menggantikan dasar negara Pancasila dengan Komunis yg bertentangan dengan Pancasila. Hal pertama yg bakal kita liat di depan pintu Museum ini adalah Maket kawasan Komplek Monumen ini,
Nah setelah masuk pintu utamanya, disini kita bisa ngeliat beberapa koleksi foto pemberontakan PKI, pengangkatan jenazan 7 Pahlawan Revolusi, dan beberapa diorama yg menceritakan tentang pemberontakan PKI di berbagai daerah di Indonesia..
Ada banyak banget diorama yg bisa kita liat disini. Mulai dari awal pemberontakan PKI, sampe akhir dari pemberontakannya, dan pembubarannya. Sorry for not taking a picture of the diorama, too concentrated by reading all of the information and seeing all the dioramas in here><
And the last place but not least, ini tempat yg bikin Mas O penasaran banget. Yup, Ruang Pakaian dan Bekas Darah para Jendral.. Kata orang tempat ini adalah tempat yg paling angker di Museum ini. Well, jelaslah kenapa tempat ini dibilang tempat yg angker.. Ruangan ini adalah ruangan yg emang khusus buat nyimpen semua benda yg emang bener2 asli peninggalan ke 7 Pahlawan Revolusi ini. Mulai dari barang2 pribadi mereka, sampe baju terakhir yg mereka pake pas penculikan dan pembunuhan yg emang masih keliatan bekas darah perjuangan mereka..
Di sebelah Ruang pameran Pakaian dan Bekas Darah para Jendral ini juga terdapat Ruang Teater yg memutar rekaman bersejarah, mulai dari pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, sampai saat pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan juga masih ada lagi yg lainnya. Film dokumenter ini berdurasi kurang lebih 30menit. Tertarik?;-)
Well, usaha PKI terhadap pemerintah RI untuk mengganti dasar negara Pancasila sebenernya udah dua kali dilakuin. Yg pertama terjadi pada tahun 1948 dan dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun. Dan yg kedua adalah pemberontakan G 30 S PKI pada tahun 1965. "
..Kita semua difitnah dan saudara-saudara kita telah dibunuh. Kita diperlakukan demikian, tapi jangan kita dendam hati. Iman kepada Allah SWT meneguhkan iman kita, karena Dia perintahkan kita semua berkewajiban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.." itulah cuplikan pidato dari Jendral A.H Nasution pada upacara pemberangkatan jenazah 7 Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 Oktober 1965.. Ancaman terhadap ideologi Pancasila adalah masalah kelangsungan hidup bangsa dan negara. Museum ini bisa dijadiin salah satu sarana untuk mengingatkan bangsa Indonesia bahwa Komunisme adalah bahaya tersembunyi yg harus terus kita waspadain kedepannya. Gue sempet mikir, emang kayanya ga mungkin hal kaya gini bakal kejadian lagi di era globalisasi kaya sekarang ini. Tapi kemudian gue mikir lagi, "ga ada yg ga mungkin." .Justru di masa2 kaya gini nih yg bikin terutama buat negara Indonesia buat di pengaruhin lagi dan di jajah lagi sama bangsanya sendiri. Gue dan Mas O ninggalin Monumen Pancasila Sakti ini bukan berarti kita bakalan lupa sama sejarah pengkhianatan PKI yg menjadi peristiwa G30S. Inget, "Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Menghargai Sejarahnya." begitu juga dengan "Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Senantiasa Menghargai Pahlawannya." . Banyak banget ilmu yg bisa gue dapet dari sini, dan dari sini juga gue ngerasa semangat juang gue bertambah dan makin pengen lebih bisa buat menghargai jasa para Pahlawan Indonesia. Termasuk juga jasa kedua Kakek gue yg juga dulunya adalah para pejuang dan pembela tanah air pada masanya. Yg satu berperang membela tanah Aceh, dan yg satu berjuang membela Indonesia. Darah pejuang mereka juga mengalir di dalem darah gue sebagai cucu mereka. So proud to know that they're absolutely the most amazing man that ever lived and struggling to defend Indonesia. Gue emang ga pernah ngerti tentang masalah politik, tapi gue berusaha buat ngerti akan hal itu. Karna gue gamau lama2 diperbodoh sama negara yg dipimpin oleh pemimpin yg ga lagi punya semangat juang kaya dulu. Gue emang ga tinggal di masa itu, bahkan direncanain buat hidup di dunia juga belom. Tapi dengan sejarah dan pengetahuan seengganya gue jadi ga buta dan bisa ngebedain mana yg bener dan mana yg emang salah. Bukan berdasarkan hasutan, tapi berdasarkan pengetahuan. Para Pahlawan pembela Tanah Air emang udah pada gugur dan ga lagi hidup di dunia ini. Tapi gue yakin akan satu hal, jiwa, tekad, dan semangat juang mereka masih akan terus ada disini; terkubur di dalem tanah dan yg perlu Bangsa Indonesia lakuin adalah untuk sama2 terus menggali semangat itu sampe pada akhirnya kita semua bener2 bisa sama2 meneriakkan kembali "Hiduplah Indonesia Raya!" tanpa ada lagi yg akan merasa terpuruk dan tersiksa hidup di negara yg emang seharusnya menjadi negara terkaya di dunia ini. Para pemimpin sekarang emang bukan lagi Malaikat yg punya hati nurani dan tulus memajukan bangsa dan negaranya. Kebanyakan yg kita tau adalah pemimpin sekarang ga lebih rendah dari binatang yg selalu perang antar sodaranya sendiri hanya demi kekuasaan semata. Gue yakin, kalo bisa ngeluarin air mata, gue yakin banget para Pahlawan, terutama Soekarno udah bakal ngeluarin air mata darah yg akan membasahi bumi pertiwi. Air mata itu adalah air mata kekecawaan mendalam yg dirasain oleh mereka yg udah berjuang mati2an memerdekakan bangsa yg malah sekarang bangsanya merasa seperti dipenjarakan lagi oleh para pemimpinnya sendiri. Think again Fellas; kalo kita ada di posisi mereka yg jauh dari kata "hidup berkecukupan", mau sampe kapan kita terus menerus nyalahin Tuhan atas apa yg udah pemerintah kita sendiri lakuin sama kita? Kita emang udah bukan lagi tinggal di jaman penjajahan. Tapi bagi gue, penjajah di jaman kita sekarang ini bukan cuma dari bangsa luar yg menjajah bangsa Indonesia. Tapi penjajah kita kali ini juga termasuk para penjajah dari dalam negri yg maunya memimpin dan menguasai tanpa adanya pemikiran untuk memajukan bangsa dan membebaskan kita dan yg terpenting adalah membebaskan rakyat2 kecil dari keterpurukan dan derita yg ga akan pernah ada akhirnya kalo terus menerus Indonesia ngejual semua aset bangsa dan asik korupsi cuma demi kepentingan dan kemakmuran sendiri. Ayo mulai rubah pola pikir kita masing2 untuk Indonesia yg mau belajar dari sejarah negaranya dan untuk tidak mengulang kesalahan yg sama kedepannya.
#BenaziauntukRevolusiIndonesia