Museum Nasional a.k.a Museum Gajah ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, Gambir, Jakarta Pusat 10110. Lebih gampangnya Museum ini tepat berada di samping Monas a.k.a Monumen Nasional. Buat kalian yg pengen kesini dengan menggunakan kendaraan umum, bisa menggunakan Trans Jakarta Koridor I, Blok M - Kota, dan berenti di halte Monumen Nasional. Buat info lebih lanjutnya bisa menghubungi (021) 3868172. Dan ini info buat waktu kunjungan dan harga tiketnya;
★ WAKTU KUNJUNGAN:
- Senin dan Hari Besar Nasional : Tutup
- Selasa s/d Jum'at : 08.00 - 16.00
- Sabtu s/d Minggu : 08.00 - 17.00
★ TIKET MASUK:
1. Pengunjung Perorangnan :
a. Dewasa : Rp. 5.000,-
b. Anak-anak : Rp. 2.000,-
2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang) :
a. Dewasa : Rp. 3.000,-
b. Anak-anak (TK s/d SMA) : Rp. 1.000,-
3. Pengunjung Asing : Rp. 10.000
Di dalem Museum Nasional sendiri ini kita bisa ngeliat benda-benda yg mengandung nilai sejarah Indonesia dan benda-benda peninggalan dari masa pendudukan bangsa Eropa di Indonesia antara abad ke-16 Masehi sampe abad ke-19 Masehi. Koleksi Sejarah ini meliputi benda-benda berupa perabot, meriam, gelas, keramik dan masih banyak lagi yg lainnya. Selain itu, disini kita juga bisa ngeliat banyak banget koleksi peninggalan Arca; mulai dari yg ukurannya kecil, sampe yg gede banget..
Oke, jadi pertama kita ke ruangan Etnografi, di dalemnya kita bisa ngeliat benda-benda atau hasil budaya dari suku-suku bangsa di seluruh Indonesia. As we know, Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang memiliki bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk atau multikultural. Benda-benda etnografis ini berupa peralatan hidup yang digunakan oleh suatu suku bangsa baik yang dipake buat keperluan upacara maupun sehari-hari. Koleksi etnografi disini menunjukkan pengaruh berbagai kebudayaan pada masa Hindu, Islam, dan masa kolonial yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Sebagian besar koleksi etnografi dikumpulkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda terutama pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 Masehi.
Ada juga ruang miniatur rumah adat yang memamerkan berbagai model rumah adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Pada umumnya, rumah-rumah tradisional pada suku-suku bangsa di Indonesia berbentuk rumah panggung yang disesuaikan dengan adat-istiadat dan lingkungan alam mereka. Ruangan ini yang bikin gue sama Adolf Hitler rasa-rasa pengen protes sama pengelolanya; masa gak ada rumah adat Aceh??? Sungguh ini tidak adil sama sekali :"""" entah ada apa engga yg jelas gue udah muterin ruang miniatur ini 3kali tapi tetep ga ketemu. Antara mata gue yg rabun apa emang gak ada gue juga udah ga ngerti lagi tapi Adolf Hitler pun juga bilangnya ga ada.....ini ga adil. :"<
Nah untuk koleksi keramik yg ada di Museum Nasional ini terbanyak berasal dari Cina, lainnya berasal dari Vietnam (abad ke-14 - 16 M), Thailand (abad ke-14 - 16 M), Jepang (abad ke-17 - 19 M), Timur Tengah (abad ke-18 - 19 M), dan Eropa (abad ke-17 - 19 M). Koleksi tersebut merupakan data sejarah yang membuktikan adanya hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain di masa lalu, antara lain hubungan perdagangan. Selain karena perdagangan, keramik-keramik ini juga di datangkan sebagai hadiah, upeti atau barang bawaan.
Ada juga ruang Prasejarah dimana ruangan ini letaknya berada di gedung baru yg dibangun pada tahun 1996. Gedung ini disebut Gedung Arca. Di Indonesia sendiri, masa Prasejarah dimulai sejak keberadaan manusia sekitar 1,5 juta tahun yang lalu hingga dikenalnya tradisi tulisan pada abad ke-5 Masehi, yaitu ketika ditemukannya prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur. Peninggalannya berupa fosil, tulang-belulang manusia dan binatang serta artefak, yaitu benda-benda yang pernah dibuat manusia atau dipakai sebagai alat oleh manusia. Ada juga replika tengkorak manusia purba, artefak paleolitik, mesolitik, neolitik, paleometalik dan benda2 yg berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang lainnya.
And thats end up our trip for today!!! Sebenernya ini termasuk penjelajahan terdadakan, karna pergi kesini juga udah kesiangan karna awalnya cuma niatan buat nyari kuliah terus pulangnya langsung diajak Adolf Hitler kesini. Awalnya sebelum kesini Adolf Hitler ngajakin ke Museum Satria Mandala, tapiii karna kelewatan gara2 Jakarta yg lagi tumbenan banget ga macet, akhirnya sampenya kesini deh. :3
Terimakasih Jakarta untuk sejarahnya! Tanpa sejarah, kita buta akan pengetahuan. Tanpa sejarah, kita ga akan punya masa depan. Petualangan gue masih panjang Buddies; masih banyak banget tempat2 bersejarah lainnya yg belom gue datengin. Jaga terus apa yg udah menjadi sejarah buat bangsa Indonesia. Jujur, dulu gue juga nganggep remeh tentang sejarah2. Tapi setelah gue sadar betapa pentingnya sebuah sejarah dan peninggalan, gue gamau lagi buat nganggep sejarah itu hal remeh yg dibiarin gitu aja tanpa kita mau tau dan belajar dari itu semua. This is our history and it’s not to be stolen or destroyed. If you destroy an entire generation of people’s culture, it’s as if they never existed. You can wipe out an entire generation, you can burn their homes to the ground, and somehow they’ll still find their way back. But if you destroy their history, you destroy their achievements, then it’s as if they never existed. Intinya, lo mungkin bisa ngebantai semua orang yg ada di dunia, tapi mau gimanapun, mereka masih bisa dikenang dengan adanya sejarah. Tapi kalo lo ngilangin semua sejarah mereka, masa lalu mereka, itu sama aja kaya mereka gapernah ada di dunia ini. Got it? Got it? Yup that's it.
Well then, thankyou all soooo much for catching up today's post! Terimakasih sudah menyediakan waktu untuk membaca dan ikut berpetualang dengan Bencil!!! You'll never know how much its made my day! Thankyouuuuu!<3 May Allah always bless us and inshaAllah see ya on the next adventures!!! xoxoxo
No comments:
Post a Comment